Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kepala Disperkim Makassar Raih Gelar Doktor Dalam Bidang Ilmu Administrasi Publik

Dr Mahyuddin mengatakan, dirinya mengangkat tentang bagaimana Collective Action Dalam Pengembangan Urban Farming untuk mewujudkan kemandirian pangan

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/RENALDI
PROMOSI DOKTOR - Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Makassar, Mahyuddin saat menyampaikan hasil disertasi di Aula LPPM Universitas Hasanuddin (Unhas), Jl Perintis kemerdekaan, Kota Makassar, Selasa (25/2/2025). Mahyuddin resmi mengemban gelar Doktor.   

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Makassar, Mahyuddin resmi mengemban gelar Doktor (Dr) Dalam Bidang Ilmu Administrasi Publik

Promosi gelar tersebut berlangsung di Aula LPPM Universitas Hasanuddin (Unhas), Jl Perintis kemerdekaan, Kota Makassar, Selasa (25/2/2025).

Sidang promosi tersebut dipimpin oleh Dekan FISIP Unhas, Prof Sukri Tamma.

Lalu ada tujuh penguji yakni Prof Muhammad Yunus, Dr Syahribulan, Prof Muh Yunus, Prof Badu Ahmad, Prof Hasniati, Prof Suparman Abdullah dan Prof Muh Akmal Ibrahim

Dr Mahyuddin mengangkat judul disertasi tentang Collective Action Dalam Pengembangan Urban Farming.

Promosi gelar tersebut turut dihadiri oleh berbagai pejabat Kota Makassar.

Seperti halnya ada Kepala Bapenda Makassar, Firman Hamid Pagarra, Kepala Bappeda, Andi Zulkifli Nanda, Kepala BKPSDM, Akhmad Namsum, Kepala DP3A, Achi Soleman, Kepala Inspektorat Makassar Andi Asma Zulistia Ekayanti, Kepala BPDB,Ahmad Hendra Hakamuddin

Bahkan, ada juga istri mantan Wali Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail terlihat di sela-sela kegiatan.

Dr Mahyuddin mengatakan, dirinya mengangkat tentang bagaimana Collective Action Dalam Pengembangan Urban Farming untuk mewujudkan kemandirian pangan di Kota Makassar.

"Dimana teori ini merupakan teori jaringan kebijakan, bagaimana seluruh aktor harus terlibat sehingga urban farming di Kota Makassar bisa berjalan," katanya saat ditemui di lokasi.

Adapun alasan Mahyuddin mengambil disertasi tersebut, karena melihat Kota Makassar adalah wilayah dengan kegiatan bertani yang kurang.

Sementara itu, saat ini ketahanan pangan sedang menjadi isu yang hangat di kalangan publik.

"Untuk membahas isu tersebut dan mewujudkan kemandirian pangan di Kota Makassar adalah dengan menjalankan urban farming di Kota Makassar," ungkapnya.

"Jika seluruh kelompok urban farming yang ada di Makassar bergerak secara bersama dengan kesadaran pribadinya tentunya urban farming ini anak tumbuh dan kemandirian pangan di Kota Makassar dapat di Wujudkan," tambah dia.

Adapun hasil dari disertasi tersebut, kata Mahyuddin, dalam lingkup Pemkot Makassar untuk pengembangan urban farming dengan teori Collective Action harus ada penambahan seperti punlic wearnes dan community wearnes.

Menurutnya, dengan adanya dua elemen tersebut dalam tentu pengembangan urban farming akan berkelanjutan dan dapat mewujudkan kemandirian pangan di Kota Makassar.

"Harapan kami, kami memberikan saran kepada pemerintah kota untuk memberikan kepastian hukum terkait dengan pengembangan urban farming dalam bentuk membuat perda, sehingga urban farming di Kota Makassar bisa tetap berlanjut," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved