Harga Bahan Pokok
Harga Bahan Pokok Mulai Naik Jelang Ramadan di Pasar Cakke Enrekang, Cabai Rawit Rp 50 Ribu per Kilo
Harga bahan pokok seperti kubis dan cabai rawit mulai naik jelang Ramadhan di Pasar Cakke Enrekang. Kubis kini Rp 10.000/kg, cabai rawit Rp 50.000/kg.
Penulis: Muhammad Nur Alqadri Sirajuddin | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, ENREKANG – Menjelang bulan suci Ramadhan 1446 H/2025 M, harga bahan pokok di pasar Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah mulai naik.
Seperti yang terjadi di Pasar Tradisional Cakke, Kelurahan Lakawan, Kecamatan Anggeraja.
Pantauan Tribun-Timur.com, Minggu (16/2/2025) siang, berbagai kebutuhan pokok terlihat dijual di pasar ini.
Pedagang sayur di sana, Salma (40), mengungkapkan beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan harga, seperti kubis, lombok teropong, buncis, kentang, dan wortel.
“Harga kubis sekarang dijual satu kilogram Rp 10.000, sebelumnya (Januari) hanya Rp 5.000,” ujarnya saat ditemui Tribun-Timur.com di lapaknya.
Untuk lombok teropong, Salma mengatakan harganya kini Rp 30.000 hingga Rp 33.000 per kilogram, yang sebelumnya hanya Rp 20.000 hingga Rp 25.000.
Kemudian, untuk cabai rawit, Salma mengatakan harga melonjak tinggi.
“Harganya naik signifikan, satu kilo Rp 50.000, sebelumnya hanya Rp 30.000 sampai Rp 35.000,” tuturnya.
Tak kalah, harga jeruk nipis juga mengalami kenaikan. Salma menyebutkan harga kini mencapai Rp 10.000 per kilogram, yang sebelumnya hanya Rp 8.000 per kilogram.
Sementara itu, harga bawang putih kini mencapai Rp 40.000 per kilogram.
Namun, ada satu komoditas yang mengalami penurunan harga, yakni tomat.
“Harganya turun menjadi Rp 10.000 per kilogram,” jelasnya.
Menurut Salma, kenaikan harga bahan pokok disebabkan oleh kurangnya pasokan dari petani.
“Pasokannya kurang, sementara permintaan semakin banyak, jadi harga naik,” ujarnya.
Selain itu, Salma menyebutkan, karena harga naik, beberapa konsumen mengeluh.
“Ada yang mengeluh, jadi beberapa konsumen membatalkan pembelian, atau membeli dalam jumlah sedikit,” katanya.
Salma berharap agar harga bahan pokok tetap stabil menjelang Ramadhan.
“Semoga harga bisa stabil,” harapnya.
Diberitakan sebelumnya, PLT Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Enrekang, Zulkarnain, menjelaskan bahwa kenaikan harga sembako ini dipengaruhi oleh distribusi barang.
Menurut Zulkarnain, kenaikan harga sembako sering terjadi jelang bulan Ramadhan. Oleh karena itu, pihaknya akan berusaha menjaga daya beli masyarakat tetap stabil di pasaran.
“Upaya kami di Pemda adalah berkonsolidasi dengan pemangku kepentingan, seperti dinas pertanian dan dinas perhubungan, untuk memastikan distribusi barang tetap aman,” tutur Zulkarnain saat ditemui Tribun-Timur.com di kantornya, Rabu (12/2/2025) sore.
Zulkarnain juga menyebutkan bahwa pihaknya telah membentuk tim inflasi daerah dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
“Hal ini dilakukan guna mengantisipasi lonjakan harga, terutama menjelang bulan Ramadhan,” ungkapnya.
Ia juga memastikan akan melakukan kunjungan ke setiap pasar di Kabupaten Enrekang untuk memantau harga.
“Kami akan mengumpulkan data dari pasar dan membuat grafik harga,” tegasnya.
“Secara komprehensif, kami akan terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan,” tambahnya. (*)
Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com Muhammad Nur Alqadri
Harga Cabai Rawit, Minyak Goreng, dan Bawang Putih Naik Pekan Pertama Maret 2025 di Sulsel |
![]() |
---|
Harga Cabai Rawit Naik Jadi Rp 59.675/Kg, Bawang Merah Rp 32.058/Kg Jelang Ramadan 2025 di Sulsel |
![]() |
---|
Harga Sembako di Pasar Tempe Wajo Stabil Tapi Cabai Rawit Rp50 Ribu Per Kilogram |
![]() |
---|
Harga Wortel dan Cabai Besar Naik di Pasar Bulukumba |
![]() |
---|
Jelang Pergantian Tahun Harga Bawang Rp40 Ribu/Kg dan Cabai Rawit Rp60 Ribu di Parapare |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.