Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Profil Ahmad Sahroni Berani Marahi Ipda Ferren Gegara Valyano Dipecat, 'Ini Meluapkan Kebencian'

Ahmad Sahroni sempat naik pitam saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan SPN Polda Jabar, Sabtu (8/2/2025).

|
Editor: Sudirman
Youtube TV Parlemen dan Tribunnews
BINTARA DIPECAT - Ipda Ferren Azzahra Putri dan Ahmad Sahroni. Ahmad Sahroni sempat marah saat rapat dengar pendapat dengan SPN Polda Jabat soal kasus Valyano Boni Raphael.  

TRIBUN-TIMUR.COM - Profil Ahmad Sahroni anggota Komisi III DPR RI.

Ahmad Sahroni sempat naik pitam saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan SPN Polda Jabar, Sabtu (8/2/2025).

Bahkan politisi Nasdem itu sempat memarahi Ipda Ferren Azzahra Putri.

Ipda Ferren Azzahra Putri merupakan perwakilan dari SDM Polda Jabar.

Ferren menjelaskan alasan pemecatan Valyano Boni Raphael dari SPN Polda Jabar tanggal 3 Desember 2024.

Baca juga: Sosok Kombes Dede Kepala SPN Polda Jabar, Disorot Dipecatnya Valyano Jelang Dilantik Jadi Polisi

Valyano Boni Raphael dipecat sepekan sebelum dilantik menjadi anggota Polri.

Ipda Ferren Azzahra Putri menyebutkan alasan Valyano dikeluarkan lantaran mengalami NDP.

Salah satu kriterianya karena teriakan Valyano beda sendiri dengan siswa lain saat berlari.

"Betul kami menyebutkan bahwa yang bersangkutan itu NPD hanya saja yang kami sebutkan saat pemulangan salah satu contoh perilaku yang merujuk ke NPD," ujar Ipda Farren Azzahra Putri.

Tak hanya itu, Valyano Boni Raphael meminta fasilitas yang tak sesuai dengan aturan SPN Polda Jabar.

"Merasa memiliki hak lebih. Kami dapat data dari SPN yang bersangkutan tidak ingin dirawat di rumah sakit Polri saat infaksi gigi ingin dirawat di Siloam ingin mendapat fasilitas terbaik," kata Ferren.

Mendengar pernyataan Ferren, Ahmd Sahroni langsung menanggapinya.

Ahmad Sahroni menganggap segala tuduhan yang dibacakan Ipda Ferren adalah luapan kebencian dan bukan faktual dari cerita yang terjadi.

"Ini sudah meluapkan kebencian ini nggak baik, nggak boleh, ini nggak bisa. Ini bukan faktual dari cerita yang terjadi ini hanya kebencian. Masa menuduh si ini nggak bener si itu nggak bener, apa ibu bener? belum tentu," kata Sahroni.

"Jangan melakukan laporan ini atas kebencian, analisa ini analisa itu. Ibu melaporkan ini sama saja melaporkan ini anak nggak benar, hanya kebencian yang ibu laporkan itu," papar dia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved