Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Apa Itu NPD? Penyebab Valyano Boni Siswa Bintara SPN Polda Jabar Dipecat H-6 Sebelum Dilantik

Valyano Boni Raphael Bintara SPN Polda Jabar dipecat karena disebut mengidap Narcissistic Personality Disorder (NPD).

Editor: Sakinah Sudin
YOUTUBE TVR PARLEMEN
SISWA SPN DIPECAT- Tangkap layar YouTube TVR Parlemen an diambil Sabtu (8/2/2025) memperlihatkan sosok Valyano Boni Raphael saat sidang Komisi III DPR RI RDP dan RDPU terkait pemberhentian siswa SPN Polda Jabar. Valyano Boni Raphael dipecat dari SPN Polda Jabar enam hari jelang pelantikan karena disebut idap NPD. 

D. Gejala Gangguan Kepribadian Narsistik

Gejala gangguan kepribadian narsistik berbeda-beda pada setiap pengidap.

Namun, beberapa gejala yang umumnya muncul antara lain:

- Merasa pantas dikagumi secara berlebihan.

- Mementingkan kepentingan diri sendiri.

- Merasa lebih unggul dari orang lain (superior complex).

- Melakukan berbagai cara untuk mendapatkan perhatian orang lain, misalnya berpura-pura sakit.

- Menganggap orang lain lebih rendah.

- Mengharapkan diperlakukan secara khusus oleh orang lain.

- Memanfaatkan orang lain demi kepentingan pribadi.

- Bersikap arogan dan angkuh.

- Menginginkan kesempurnaan dalam segala hal.

- Merasa iri dan terancam atas kehadiran atau pencapaian orang lain.

- Tidak dapat memahami perasaan atau emosi orang lain.

- Sering berkhayal tentang kesuksesan, kekuasaan, penampilan yang rupawan, dan pasangan yang sempurna.

Dikarenakan sikapnya yang sulit menerima kritik dari orang lain, orang dengan kepribadian narsistik juga bisa menunjukkan tanda-tanda berikut ini:

- Mudah tersinggung dan marah.

- Tidak sabaran.

- Bersikap superior.

- Kesulitan mengatur perasaan.

- Depresi dan murung saat tidak mendapatkan apa yang diinginkan.

- Kesulitan mengelola stres.

- Menyembunyikan perasaan insecure dan malu.

E. Diagnosis Gangguan Kepribadian Narsistik

Dalam menegakkan diagnosis pada gangguan kepribadian narsistik, dokter akan menggunakan pedoman dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM).

Pada pedoman tersebut, pasien dinyatakan mengalami NPD apabila memenuhi 5 dari 9 ciri berikut:

- Membutuhkan pujian dan validasi yang konstan dari orang-orang di sekitarnya.

- Merasa dirinya paling baik di antara orang lain.

- Merasa dirinya istimewa dan hanya bersedia berteman dengan orang yang dirasa setara.

- Selalu mengkhayal tentang kecerdasan, kesuksesan, kecantikan, kekuasaan, dan pasangan yang sempurna.

- Mengharapkan perlakuan khusus dari orang lain.

- Menganggap orang iri dengannya atau merasa iri dengan orang lain.

- Sombong dan arogan.

- Sering memanfaatkan orang lain untuk keuntungan sendiri.

- Memiliki sedikit empati dan tidak peduli pada perasaan atau kondisi orang lain.

F. Komplikasi Narsistik

Apabila tidak segera ditangani dengan tepat, gangguan kepribadian narsistik dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, seperti:

- Depresi.

- Gangguan kecemasan.

- Keinginan untuk bunuh diri.

- Kecanduan alkohol atau NAPZA.

- Masalah dalam hubungan sosial.

- Kesulitan dalam proses belajar di sekolah atau mengerjakan pekerjaan.

G. Cara Mengatasi Gangguan Kepribadian Narsistik

Beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan kepribadian narsistik adalah sebagai berikut:

- Terapi wicara, membantu pasien membangun komunikasi yang baik dengan orang lain dan memberi pemahaman pada pasien mengenai dampak perilaku narsistik.

- Terapi perilaku kognitif, membantu merubah perilaku pasien yang merusak agar bisa menjadi lebih realistis.

- Pemberian obat-obatan, seperti antidepresan, antimania, dan antipsikotik.

H. Cara Mencegah Gangguan Kepribadian Narsistik

Meski tidak ada cara khusus untuk mencegah gangguan kepribadian narsistik, terdapat sejumlah upaya yang dapat dilakukan untuk membantu meminimalkan risiko timbulnya narsistik, antara lain:

- Mempelajari pola asuh anak yang benar dengan berkonsultasi dengan terapis atau menjalani kelas parenting.

- Melakukan terapi keluarga untuk mengatasi tekanan atau konflik emosional yang dialami dan mengetahui cara komunikasi yang sehat.

- Segera menjalani pengobatan apabila mengalami gangguan mental, terutama bila muncul saat masa kanak-kanak.

Catatan:

Perlu diketahui, informasi di atas tidak dapat menggantikan diagnosis maupun saran pengobatan dari tenaga medis profesional.

 Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kesehatan mental, sangat penting untuk mencari bantuan dari seorang Psikiatri untuk memperoleh penanganan yang tepat dan akurat. (*)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved