Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Konferensi Internasional Icomers RS Unhas Fokus Penanganan Kasus Darurat

RS Unhas gelar konferensi internasional Icomers 2025 di Makassar. Tema penanganan kasus darurat dan inovasi medis jadi fokus utama dalam acara ini.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Sukmawati Ibrahim
Rudi Salam/Tribun Timur
 KONFERENSI INTERNASIONAL – Rektor Unhas Prof. Jamaluddin Jompa (tengah) memukul gendang sebagai tanda dibukanya konferensi internasional Icomers 2025 di Auditorium EF lantai 2 RS Unhas, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar, Sabtu (8/2/2025). Konferensi ini membahas penanganan kasus darurat. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Rumah Sakit (RS) Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan konferensi internasional 2nd International Conference On Medical Health & Research (Icomers) 2025. 

Acara ini berlangsung di Auditorium EF lantai 2 RS Unhas, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar, Sabtu (8/2/2025).

Konferensi internasional ini mengangkat tema Meningkatkan Hasil Pasien dan Ketahanan Kesehatan: Strategi Interprofesional untuk Pengendalian Infeksi dan Perawatan Intensif Menggunakan Inovasi Ilmu Pengetahuan Dasar yang Mutakhir. 

Selain konferensi, acara ini juga menyelenggarakan oral and poster presentation, serta workshop ICU.

Beberapa pembicara ternama yang hadir antara lain, Dr. dr. Takdir Musbah (Perdatin Sulsel), Dr. Cylrus Dancshvar (Plymouth University UK), Prof. Dr. dr. Tri Nur Kristina (Universitas Diponegoro), Associate Prof. Dr. Mohd Zulfakar Mazian (Universiti Sains Malaysia), Dr. dr. Haizah Nurdin (RS Unhas), Dr. dr. Faisal (RS Wahidin Sudirohusodo), dan Yunita Nurmalasari (RS Unhas).

Direktur RS Unhas, Prof. dr. Andi Muhammad Ichsan mengatakan bahwa konferensi ini bertujuan untuk pengembangan penelitian. 

Jika konferensi sebelumnya lebih fokus pada laboratorium, kali ini fokus utamanya adalah ICU dan penanganan kasus darurat.

“Kasus darurat membutuhkan tenaga medis yang terlatih, sehingga pelatihan penanganan kedaruratan sangat diperlukan,” ujarnya.

Ketua Panitia, dr. Rusdina Bte Ladju, menjelaskan bahwa konferensi ini juga dilengkapi dengan workshop bagi tenaga kesehatan. 

Workshop bertujuan untuk meningkatkan keterampilan tenaga medis dalam menangani kasus-kasus darurat atau emergency.

“Tenaga medis mendapatkan pelatihan intensif terkait pentingnya peran ICU dalam penanganan pasien kritis,” kata dr. Rusdina. 

Ia berharap, peserta dapat aktif berkontribusi dalam pengembangan riset medis dan berbagi pengetahuan serta inovasi terbaru di bidang kesehatan.

Konferensi ini diharapkan menjadikan RS Unhas sebagai pusat rujukan dalam pengembangan penelitian medis yang berorientasi pada praktik klinis.

Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, menambahkan bahwa penelitian ini sangat penting untuk metodologi penempatan dan evaluasi.

“Diharapkan konferensi ini menghasilkan inovasi baru yang dapat memperbaiki layanan kesehatan serta mendukung proses pendidikan dan pengembangan sains di Unhas, terutama di bidang medis,” kata Prof Jamaluddin. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved