Opini Muh Zulhamdi Suhafid
SDGs Desa: Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah
Desa menjadi sebuah ujung tombak kesejahteraan masyarakat, dimana hal ini harus dilakukan upaya dan strategi untuk mewujudkan kemajuan.
Oleh: Muh Zulhamdi Suhafid
Presiden Komunitas Pemuda Kreatif Desa Bangkalaloe, Kab Jeneponto
TRIBUN-TIMUR.COM - Arah gerak kemajuan suatu negara dapat dilihat sejauh mana kemajuan wilayah pedesaannya.
Desa menjadi sebuah ujung tombak kesejahteraan masyarakat, dimana hal ini harus dilakukan upaya dan strategi untuk mewujudkan kemajuan.
SDGs Desa dapat dijadikan sebagai lokomotif pembangunan desa. Perlu diketahui bahwa Sustainable Development Goals (SDGs) Desa merupakan adaptasi dari SDGs global yang disesuaikan dengan konteks pembangunan desa di Indonesia.
Program ini menjadi manifestasi nyata dari semangat membangun Indonesia dari pinggiran yang telah digaungkan pemerintah sejak beberapa tahun terakhir.
Melalui SDGs Desa, paradigma pembangunan tidak lagi bersifat top-down, melainkan bottom-up dengan memberikan ruang yang lebih luas bagi desa untuk menentukan arah pembangunannya sendiri sesuai dengan potensi dan kebutuhan lokal.
Implementasi SDGs Desa di Indonesia telah menunjukkan berbagai capaian yang menggembirakan.
Desa-desa mulai bergerak aktif mengembangkan program-program inovatif yang selaras dengan 18 tujuan SDGs Desa.
Dari pengembangan BUMDes yang menggerakkan ekonomi kreatif lokal, ketahanan pangan melalui pemanfaatan lahan pekarangan rumah yang ditanami tumbuhan sayuran, hingga program pemberdayaan perempuan desa yang semakin masif, menunjukkan bahwa desa mampu menjadi motor penggerak pembangunan.
Keberhasilan ini tidak lepas dari adanya Dana Desa yang menjadi stimulus bagi desa untuk mengembangkan berbagai program pembangunan berkelanjutan.
Namun, di balik berbagai keberhasilan tersebut, masih terdapat sejumlah tantangan yang perlu diatasi.
Kesenjangan kapasitas aparatur desa dalam memahami dan mengimplementasikan SDGs Desa masih menjadi kendala utama.
Tidak semua desa memiliki sumber daya manusia yang mampu menerjemahkan konsep SDGs ke dalam program-program konkret yang sesuai dengan konteks lokal.
Selain itu, masih terdapat kesenjangan (gap) dalam hal pendataan dan monitoring yang akurat untuk mengukur pencapaian target-target SDGs Desa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.