Workshop Bareng AMSI, Tiktok Ternyata Sudah Hapus 66 Juta Akun Demi Keamanan Remaja

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -  Platform media sosial TikTok secara aktif menghapus akun yang diduga dimiliki oleh pengguna di bawah 13 tahun.

Dari Januari hingga September 2024 saja, platform tersebut telah menghapus sekitar 66 juta akun. Hal ini diungkapkan oleh Anggini Setiawan, Communications Director TikTok Indonesia, dalam workshop online "Keamanan Digital bagi Remaja" yang diselenggarakan bersama Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) pada Jumat (31/01/2025).

Pada kuartal pertama (Q1) 2024, lebih dari 21 juta akun tidak diizinkan masuk karena diduga dimiliki oleh anak di bawah umur.

Angka serupa terlihat di kuartal kedua (Q2) dengan 21 juta akun dihapus, dan di kuartal ketiga (Q3) sebanyak 24 juta akun.

"Total dari Januari hingga September 2024, ada lebih dari 66 juta akun yang diduga milik pengguna di bawah 13 tahun," jelas Anggini. TikTok sangat serius dalam menegakkan kebijakan usia, dengan mengategorikan pengguna remaja berusia 14-17 tahun dan pengguna dewasa berusia 18 tahun ke atas.

Fitur Keamanan untuk Remaja

Secara default, semua akun remaja di bawah 18 tahun diatur dalam mode privat.

Namun, remaja dapat memilih untuk mengubahnya menjadi mode publik. Jika akun orang tua terhubung dengan akun remaja melalui fitur Pelibatan Keluarga, orang tua dapat mengatur privasi akun tersebut.

Selain itu, TikTok membatasi waktu layar harian default menjadi 60 menit untuk pengguna di bawah 18 tahun.

Orang tua dapat menyesuaikan batas ini melalui fitur Pelibatan Keluarga.

Pengguna berusia di bawah 16 tahun juga tidak memiliki akses ke fitur pesan langsung atau grup obrolan, sementara fitur LIVE hanya tersedia untuk pengguna berusia 18 tahun ke atas.

Konten dari akun remaja di bawah 16 tahun tidak akan direkomendasikan di laman For You kepada orang yang tidak mereka kenal.

Langkah-langkah ini diambil untuk melindungi privasi dan keamanan pengguna muda.

Pentingnya Peran Orang Tua

Anggini menekankan pentingnya peran orang tua dalam membimbing remaja menggunakan platform digital.