Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Aksi Teatrikal Warga Dirantai, Protes Kades Lampuara Laporkan Warga ke Polisi

Adam Nasrum diketahui melaporkan ketiga warganya pada 6 Januari 2025 dengan tuduhan sebagai provokator dalam penyegelan kantor desa.

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Muh Sauki
DEMO WARGA - Aliansi Masyarakat Lampuara menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Luwu, Sulawesi Selatan, Rabu (5/2/2025). Mereka menampilkan aksi teatrikal sebagai simbol protes terhadap Kepala Desa Lampuara, Adam Nasrum. 

 
TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU – Aliansi Masyarakat Lampuara menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Luwu, Sulawesi Selatan, Rabu (5/2/2025).

Mereka menampilkan aksi teatrikal sebagai simbol protes terhadap Kepala Desa Lampuara, Adam Nasrum.

Dalam aksi tersebut, tiga warga mengecat tubuh mereka dengan warna putih dan merantai tangan mereka sendiri.

Teatrikal ini menggambarkan kondisi tiga warga yang saat ini dilaporkan ke kepolisian oleh Kepala Desa Lampuara.

Adam Nasrum diketahui melaporkan ketiga warganya pada 6 Januari 2025 dengan tuduhan sebagai provokator dalam penyegelan kantor desa.

Demonstrasi yang diikuti puluhan warga ini diwarnai orasi bergantian dari massa aksi.

Mereka menuntut transparansi dalam penggunaan dana desa serta mengecam dugaan nepotisme dalam struktur pemerintahan desa.

DPRD Luwu Tak Menemui Demonstran

Demonstran juga membentangkan spanduk bertuliskan "Mosi Tidak Percaya Pemerintah Desa (Lampuara)".

Namun, tak satu pun anggota DPRD Luwu yang hadir menemui mereka.

Rizal, salah satu warga Desa Lampuara yang turut berorasi, menyayangkan sikap para legislator yang tidak hadir untuk mendengarkan aspirasi rakyat.

"Kami datang ke sini karena kalian (anggota DPRD) adalah wakil kami, penyambung lidah rakyat. Tapi sayang, wakil rakyat justru tidak ada di tempat," ujar Rizal.

Menurutnya, DPRD seharusnya menjadi pihak yang paling peduli terhadap masalah yang dihadapi masyarakat desa.

"Bukankah DPRD adalah perwakilan rakyat, dari rakyat untuk rakyat? Tapi kita seolah bukan rakyat. Mereka seolah tak mendengar jeritan suara kami. Tak pernah hadir di desa untuk mendengar keluhan warga, padahal aspirasi ini sudah viral di media sosial," tambahnya.

Tuntutan Demonstran

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved