Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

DP3A Makassar Beri Pendampingan Psikologis untuk Anak Korban Pelecehan Seksual

Achi mengatakan, DP3A akan melakukan pendampingan pskilogis untuk memulihkan trauma yang dirasakan oleh anak. 

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/SITI AMINAH
KEKERASAN SEKSUAL - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Makassar Achi Soleman diwawancara di UPTD PPPA Kota Makassar Jl Nikel, Selasa (4/2/2025).  

Pelaku melancarkan modusnya dengan menjemput anak tersebut di sekolah. 

Anak diajak berkeliling dan diiming-imingi dibelikan jajanan atau makanan. 

Kemudian pelaku membawa anak tersebut ke rumahnya, disitulah pelaku melancarkan aksi biadabnya. 

"Saya baru tahu tadi subuh, anakku cerita kalau dia dijemput sama bapaknya temannya, terus dibawa ke rumahnya pelaku, disana dipegang alat vitalnya, intinya diperlakukan tidak baik," ungkap Asrul. 

Asrul menjelaskan, pada saat kejadian ia menjemput anaknya di sekolah, selang beberapa lama menunggu anaknya tak kunjung keluar.  

Perasaan resah dirasakan Asrul karena tak menemukan anaknya usai beberapa kali menyusur jalan yang dilewati dari sekolah ke rumah. 

Usut punya usut, anaknya telah dijemput oleh pelaku tanpa sepengetahuannya.

"Berapa kali saya pulang balik dari rumah ke sekolah, lewat jalur yang sering dilalui tapi tidak ada. Terus di dekat pasar Karuwisi saya ketemu sama mamanya temannya anakku, disitu dia bilang ada bapak-bapak yang jemput pake motor, gemuk-gemuk orangnya," paparnya. 

"Katanya lewat lorong-lorong, jadi saya telusuri lagi semua lorong-lorong disana tapi tidak ketemu juga, terus saya pulang ke rumah, ternyata sudah adami," sambungnya. 

Setelah anaknya menceritakan kejadian itu, ternyata terungkap bahwa korban telah mendapatkan kekerasan seksual selama empat kali. 

Kejadian ini berlangsung sejak dua tahun lalu, saat anaknya masih ada di jenjang SD. 

"Ternyata sudah sering dikasi begitu, sejak kelas 6 SD kejadiannya 2 kali, terus tahun 2024 satu kali, dan kemarin," ungkapnya lagi. 

Karena geram atas perlakuan biadab tersebut, Asrul mendatangi rumah pelaku. 

Awalnya pelaku tak mau mengaku, namun akhirnya pelaku mau mengakui perbuatannya. 

"Dia bilang khilaf, makanya kami minta dia ikut ke Polrestabes," tuturnya. 

Asrul dan keluarga membawa pelaku dan istrinya ke Polrestabes Makassar

Ia berharap bisa mendapat keadilan atas perlakuan biadab tersebut. 

"Sudah kita masukkan laporannya tadi, kita bawa langsung pelaku ke Polrestabes," tutupnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved