Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

DP3A Makassar Beri Pendampingan Psikologis untuk Anak Korban Pelecehan Seksual

Achi mengatakan, DP3A akan melakukan pendampingan pskilogis untuk memulihkan trauma yang dirasakan oleh anak. 

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/SITI AMINAH
KEKERASAN SEKSUAL - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Makassar Achi Soleman diwawancara di UPTD PPPA Kota Makassar Jl Nikel, Selasa (4/2/2025).  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar memastikan akan memberikan perlindungan terhadap anak korban kekerasan seksual. 

Kepala Dinas PP3A Kota Makassar Achi Soleman mengatakan telah menerima aduan terkait pelecehan seksual yang korbannya anak SMP kelas 1 umur 12 tahun. 

Pelakunya merupakan bapak-bapak, orang tua dari teman korban. 

Achi mengatakan, DP3A akan melakukan pendampingan pskilogis untuk memulihkan trauma yang dirasakan oleh anak. 

"Kita tidak bisa melihat sampai sejauh mana luka yang ditimbulkan, kalau misalkan kita jatuh lukanya bisa kelihatan, tapi kalau trauma tidak terlihat," ucap Achi Soleman diwawancara di UPTD PPPA Kota Makassar Jl Nikel, Selasa (4/2/2025). 

Bisa saja, anak tersebut memendam ketakutannya, ini berbahaya untuk kesehatan mental anak. 

Makanya, pendampingan pskilogis perlu dilakukan agar anak bisa pulih dari traumanya. 

Sejak menerima aduan tersebut, DP3A Makassar langsung mengirim tim ubah melakukan pendampingan di Polrestabes Makassar

"Selanjutnya tentunya pihak korban akan koordinasi dengan pendamping kami untuk mengetahui sejauh mana dampak yang ditimbulkan," katanya. 

Selain itu, DP3A Provinsi Sulsel juga turun melakukan pendampingan terhadap kasus ini. 

Anak 12 Tahun Dicabuli 

Sebelumnya diberitakan, Kekerasan seksual terhadap anak kembali terjadi di Kota Makassar
Kekerasan seksual ini dialami oleh anak SMP berusia 12 tahun berjenis kelamin laki-laki. 

Mirisnya, penyimpangan ini dilakukan oleh orang tua siswa, seorang bapak bernama Yusuf. 

Orang tua korban, Asrul mengungkap kejadian tersebut baru terungkap pagi tadi, Selasa (4/2/2025). 

Usai salat subuh, anaknya menceritakan bahwa ia diperlakukan tak senonoh oleh orang tua temannya. 

Pelaku melancarkan modusnya dengan menjemput anak tersebut di sekolah. 

Anak diajak berkeliling dan diiming-imingi dibelikan jajanan atau makanan. 

Kemudian pelaku membawa anak tersebut ke rumahnya, disitulah pelaku melancarkan aksi biadabnya. 

"Saya baru tahu tadi subuh, anakku cerita kalau dia dijemput sama bapaknya temannya, terus dibawa ke rumahnya pelaku, disana dipegang alat vitalnya, intinya diperlakukan tidak baik," ungkap Asrul. 

Asrul menjelaskan, pada saat kejadian ia menjemput anaknya di sekolah, selang beberapa lama menunggu anaknya tak kunjung keluar.  

Perasaan resah dirasakan Asrul karena tak menemukan anaknya usai beberapa kali menyusur jalan yang dilewati dari sekolah ke rumah. 

Usut punya usut, anaknya telah dijemput oleh pelaku tanpa sepengetahuannya.

"Berapa kali saya pulang balik dari rumah ke sekolah, lewat jalur yang sering dilalui tapi tidak ada. Terus di dekat pasar Karuwisi saya ketemu sama mamanya temannya anakku, disitu dia bilang ada bapak-bapak yang jemput pake motor, gemuk-gemuk orangnya," paparnya. 

"Katanya lewat lorong-lorong, jadi saya telusuri lagi semua lorong-lorong disana tapi tidak ketemu juga, terus saya pulang ke rumah, ternyata sudah adami," sambungnya. 

Setelah anaknya menceritakan kejadian itu, ternyata terungkap bahwa korban telah mendapatkan kekerasan seksual selama empat kali. 

Kejadian ini berlangsung sejak dua tahun lalu, saat anaknya masih ada di jenjang SD. 

"Ternyata sudah sering dikasi begitu, sejak kelas 6 SD kejadiannya 2 kali, terus tahun 2024 satu kali, dan kemarin," ungkapnya lagi. 

Karena geram atas perlakuan biadab tersebut, Asrul mendatangi rumah pelaku. 

Awalnya pelaku tak mau mengaku, namun akhirnya pelaku mau mengakui perbuatannya. 

"Dia bilang khilaf, makanya kami minta dia ikut ke Polrestabes," tuturnya. 

Asrul dan keluarga membawa pelaku dan istrinya ke Polrestabes Makassar

Ia berharap bisa mendapat keadilan atas perlakuan biadab tersebut. 

"Sudah kita masukkan laporannya tadi, kita bawa langsung pelaku ke Polrestabes," tutupnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved