Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem: Makassar Hujan Lebat Disertai Petir hingga 2 Februari

Kepala BMKG Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet menyampaikan ada peningkatan curah hujan hingga 2 Februari mendatang. 

Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/SITI AMINAH
GENANGAN AIR - Pengendara lintasi genangan air di Jl AP Pettarani, Kecamatan Rappocini, Makassar, Kamis (30/1/2025). Ruas jalan ini kerap tergenang saat hujan deras melanda. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kota Makassar, Sulawesi Selatan diguyur hujan beberapa hari terakhir. 

Hujan turun dengan intensitas sedang hingga lebat. 

Kendati begitu, ruas-ruas jalan masih terpantau aman. 

Hanya sebagian kecil titik jalan yang digenangi air setinggi 5 cm. 

Pantauan Tribun-Timur.com di Jl AP Pettarani, salah satu titik langganan genangan terpantau masih aman. 

Seluruh kendaraan masih bisa melintas dengan lancar. 

Begitu juga di empat kecamatan rawan banjir, Biringkanaya, Tamalanrea Panakkukang, dan Manggala. 

Belum ada informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terkait adanya titik banjir. 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di Sulsel. 

Peringatan dini cuaca ekstrem diprediksi mulai 29 Januari hingga 31 Januari. 

Terbaru, BMKG Wilayah IV Makassar kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca buruk yang diprediksi berlangsung hingga 2 Februari 2025.

Kepala BMKG Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet menyampaikan ada peningkatan curah hujan hingga 2 Februari mendatang. 

Hampir seluruh daerah mengalami cuaca ekstrem

"Mulai dari Luwu Utara, Luwu Timur, Luwu, Tana Toraja, Toraja Utara, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Palopo, Sinjai, dan Bulukumba," ucap Irwan dalam keterangannya, Kamis (30/1/2025). 

Hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat juga dapat disertai kilat dan petir. 

Masyarakat juga diminta untuk berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan sebab potensi angin kencang juga diperkirakan terjadi. 

Khususnya di wilayah Sulsel bagian tengah hingga bagian selatan.

Selain itu masyarakat dihimbau agar mewaspadai gelombang laut di perairan sekitar Sulsel.

Irwan Slamet berharap agar para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi.

Dampak tersebut antara lain genangan atau banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan keterlambatan jadwal penerbangan/pelayaran. 

"Masyarakat diharapkan selalu mengikuti informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik," imbauanya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved