Legenda Kutukan Gua Mampu, Kisah Sejarah dan Keindahan Alam di Bone Sulsel

Kerajaan ini disebut Kerajaan Mampu.

Kehidupan masyarakat kerajaan ini serba berkecukupan, sehingga disebut Mampu.

Kerajaan Mampu dipimpin oleh La Oddang Patara dan istrinya, La Wellellu.

La Oddang Patara memiliki seorang putri bernama Appung Ellung Mangenre.

"Putri ini dikenal tidak pernah keluar rumah dan tidak pernah menginjakkan kakinya di tanah. Orang Bugis biasa mengatakan 'ana dara malebbi'," lanjutnya.

Menurut cerita, putri raja terkenal memiliki kulit yang sangat putih.

Suatu hari, sang putri sedang menenun, namun tanpa sengaja menjatuhkan alat tenunnya ke tanah dan malas untuk mengambilnya.

Putri pun berteriak, "Siapa yang bisa mengambil alat tenun ku di tanah, jika dia laki-laki akan saya jadikan suamiku dan jika dia perempuan akan saya jadikan saudaraku?"

Namun, tidak ada yang mendengar teriakannya, kecuali seekor anjing jantan liar.

Anjing jantan itu bernama Bolong Lasareweng. 

Anjing tersebut mengambilkan alat tenun yang jatuh di tanah.

Betapa terkejutnya sang putri, karena yang mengambilkan alat tenunnya adalah seekor anjing jantan, hanya bisa mengerti perkataan sang putri.

Sang putri merasa mustahil jika harus menikahi seekor anjing.

Putri pun mengingkari janjinya yang pernah diucapkannya.

Putri memperhatikan anjing itu, dan tiba-tiba berkata tentang batu kepada anjing tersebut, serta menunjuk kepala anjing yang terdapat batu di dahinya.