Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Memaafkan Koruptor Gagasan Presiden Prabowo 2

Gagasan Presiden Prabowo tentang memaafkan koruptor kembali mencuri perhatian. Apakah langkah ini akan membuka peluang bagi pemulihan moral atau?

Tribun Timur
M Qasim Mathar 

Catatan di Kaki Langit

oleh: M Qasim Mathar

Memaafkan Koruptor Gagasan Presiden Prabowo (2)

TRIBUN-TIMUR,COM - Salah seorang ex Ketum PB HMI Hasanuddin, alhamdulillah, menanggapi tulisan (1) sebelumnya.

Kawan itu menulis: "Memaafkan itu memang bagus, ... sebelum kejahatan ekstra ordinary crime dimaafkan, cobalah mulai dengan kejahatan yang ringan..... bebasin semua tahanan pidana biasa...baru melangkah ke yang kejahatan luar biasa. Kalau kejahatan pidana biasa tidak bisa dimaafkan, akan aneh kalau pelaku kejahatan luar biasa dimaafkan. Jadi mulai yang ringan-ringan saja dulu.

Taufiq Mathar, alumni IIUM Malaysia, ikut berkomentar. "Mungkin sudah over capacity penjara di Indonesia", katanya, "wajar karena memang tiap hari di tv liputan-liputan kriminal jadi teman sarapan pagi, makan siang, sore, dan malam. 

Kasus ini kasus itu. Ini ini, itu itu saja terus", katanya lagi. "Untuk koruptor mungkin tidak perlu dikasih masuk tahanan. Tidak apa⊃2; dia pulang ke rumahnya, tapi selama masa hukumannya dia disuruh jadi pekerja sosial saja di masyarakat. 

Misalnya, hukumannya 10 tahun penjara, dia 10 tahun ditugaskan sebagai petugas kebersihan, yang masuk ke gorong-gorong got bersihkan sampah. 

Atau ikut di mobil sampah, dia yang angkut semua sampah-sampah di perumahan ke atas truk. Atau jadi petugas kebersihan di rumah sakit. Tukang sapu/pel, dll. Selama menjalani masa hukumannya, ia terus diawasi oleh petugas sipir dan polisi."

Memaafkan koruptor, main-main sajakah Presiden Prabowo? Tidak, kataku. Prabowo serius. Di dalam bukunya PARADOKS INDONESIA DAN SOLUSINYA, terdapat tulisan:

"Si Vis Pacem Para Bellum"; (Vegetius Renatus, filsuf militer Yunani, artinya: "Jika kau menghendaki perdamaian bersiaplah untuk perang")

"The strong do what they can and the weak suffer what they must" (Thucyfides, filsuf Yunani, artinya: "Yang kuat akan berbuat apa yang dia mampu berbuat, dan yang lemah akan menderita"). Selanjut di buku itu Prabowo menulis:

"Kita harus sadarkan sebanyak-banyaknya warga negara Indonesia bahwa jika dikelola dengan tepat, kita punya modal sumber daya alam dan sumber daya manusia yang cukup untuk jadi bangsa yang kuat dan terhormat. Bangsa yang rakyatnya hidup sejahtera."

Dari petuah bijak Yunani, kesadaran akan potensi Indonesia, SDA dan SDMnya, dan pengalaman panjang berdiskusi "dengan ratusan pakar ekonomi, pelaku usaha, dan negarawan dari Indonesia dan mancanegara, juga pengalaman puluhan tahun sebagai prajurit dan pengusaha", Prabowo memilih jadi pejuang politik. Dan, setelah kalah beberapa kali, beliau kini jadi presiden RI.

Kini, sebagai presiden, setiap ucapan Prabowo berada di pusaran wacana dan sorotan publik. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved