Disdik Makassar Masih Tunggu Petunjuk Soal Penghapusan Jalur Zonasi

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dinas Pendidikan Kota Makassar masih menunggu petunjuk terkait penghapusan sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). 

Plh Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Nielma Palamba menyampaikan, pada dasarnya jalur zonasi lahir dalam rangka pemerataan pendidikan. 

Anak usia sekolah bisa melanjutkan pendidikannya di sekolah terdekat berdasarkan zona tempat tinggalnya. 

"Jalur zonasi bagus untuk pemerataan pendidikan, tidak ada lagu sekolah favorit, semua sekolah berstatus sama," ucap Nielma Palamba kepada Tribun Timur, Selasa (21/1/2025). 

Kebijakan ini juga mendekatkan lingkungan sekolah dengan lingkungan keluarga. 

Kata Nielma, orang tua tidak lagi jauh-jauh mengantar anaknya ke sekolah. 

Dengan sistem zonasi ini membantu orang tua untuk mengefektifkan waktunya. 

Hanya saja, jalur zonasi menurut Nielma juga punya tantangan. 

Semua sekolah harus memiliki kualitas yang sama agar anak-anak bisa mengakses layanan pendidikan yang sama pula. 

Disisi lain, layanan pendidikan di Kota Makassar belum sepenuhnya merata. 

Sekolah-sekolah tak tersebar di seluruh wilayah, ada yang menumpuk, ada juga yang kekurangan. 

Apalagi, jumlah SD dan SMP di Makassar tak seimbang. 

"Jumlah SD lebih banyak dari pada SMP. SMP hanya 55 sementara SD 300an, rasionya tidak sebanding," ujar Nielma. 

Terkait kebijakan penghapusan jalur zonasi, Nielma masih menunggu arahan dari pemerintah pusat. 

Apapun kebijakannya kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan ini maka Pemkot Makassar akan siap menjalankan. 

"Kita tunggu saja dulu arahan dari pemerintah pusat. Soal teknis dan pengganti zonasi itu kita belum bisa pastikan," tutupnya. (*)