Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Istri Rudi S Gani Pengacara Tewas Ditembak Dipolisikan Usai Sebut Nama Sudirman

Namun, istri Rudi S Gani, Hj Maryam, kini menghadapi masalah baru terkait ucapannya dalam podcast YouTube bersama Tadjuddin Rachman.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
dok Tribun Timur
Istri pengacara almarhum Rudi S Gani, Hj Maryam (45) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kasus penembakan pengacara Rudi S Gani di Dusun Limpoe, Desa Pattukku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, hingga saat ini belum mengungkap identitas penembak.

Namun, istri Rudi S Gani, Hj Maryam, kini menghadapi masalah baru terkait ucapannya dalam podcast YouTube bersama Tadjuddin Rachman.

Dalam podcast berdurasi 32 menit yang diunggah pada 7 Januari 2024, Hj Maryam secara terbuka menyebut nama yang ia curigai terlibat dalam penembakan suaminya pada malam pergantian tahun. Salah satu nama yang disebut adalah Sudirman.

"Yang selalu bawa senjata burung?" tanya Tadjuddin Rachman dalam podcast tersebut.
"Sudirman," jawab Hj Maryam.

Pernyataan tersebut memicu reaksi dari pihak Sudirman.

Melalui kuasa hukumnya, Gunawan Saputra, Sudirman berencana melaporkan dugaan pencemaran nama baik ke Polda Sulsel.

"Iya betul, kami akan melapor ke Polda atas pencemaran nama baik terhadap Pak Sudirman," ujar Gunawan kepada wartawan pada Jumat (17/1/2024).

Gunawan menyatakan bahwa video podcast itu secara gamblang menyebut nama Sudirman sebagai pelaku, bahkan menyebutkan alamat dan lokasi terkait.

Hal ini berdampak besar pada kehidupan pribadi dan keluarga Sudirman.

"Klien kami merasa sangat terganggu dengan podcast ini. Dampaknya bahkan sampai anaknya tidak pergi ke kampus karena video itu menyebut nama mereka," lanjut Gunawan.

Selain itu, Gunawan juga menilai beberapa pernyataan dalam video tersebut tidak sesuai fakta, seperti tuduhan bahwa Sudirman pernah hendak menyerang ayah istri korban namun dicegah oleh petugas Bhabinkamtibmas.

"Beberapa hal yang disampaikan dalam video itu faktanya tidak seperti itu," tegasnya.

Gunawan menambahkan bahwa efek dari unggahan podcast tersebut sangat mengganggu ketenangan keluarga Sudirman, bahkan membuat anaknya malas ke kampus dan tidak fokus belajar.

Gunawan menyayangkan penyebutan nama dalam podcast tersebut, mengingat polisi belum mengumumkan siapa sosok tersangka dalam kasus penembakan yang terjadi pada malam pergantian tahun itu.

Diketahui, Rudi S Gani tewas ditembak di kantor barunya yang terletak di samping rumah mertua, saat makan malam bersama keluarga menyambut tahun baru pada Selasa (31/12/2024) malam.

Polisi telah memeriksa 42 saksi dan menyita 12 pucuk senapan angin yang diduga digunakan oleh penembak misterius. 

Posisi pelaku yang membidik korban juga telah digaris polisi. 

Bahkan, sosok yang dicurigai telah disebutkan oleh istri almarhum, Hj Maryam, kepada penyidik Polres Bone di Mapolda Sulsel.

Tadjuddin Rachman Desak Polisi Ungkap Pelaku

Ketua Tim Pencari Fakta (TPF) Peradi Makassar, Tadjuddin Rachman, yang dikonfirmasi terkait hal ini, juga mengaku belum mendapat update terbaru dari pihak kepolisian.

"Saya sudah tidak tahu perkembangannya. Kami merasa tidak ada informasi yang diberikan polisi kepada kami selaku pendamping hukum," kata Tadjuddin. "Kami sudah sangat transparan, tapi tidak ada update yang kami terima. Seharusnya ada informasi yang jelas ke masyarakat."

Tadjuddin menyayangkan sikap Polda Sulsel yang terkesan tidak lagi berkoordinasi dengan tim pendamping hukum Rudi S Gani terkait kasus ini.

"Kami tidak mengerti apa yang terjadi. Seharusnya ini semakin jelas, tapi malah makin gelap. Tidak ada perkembangan," katanya.

Jika dalam waktu sepekan pelaku penembakan tidak tertangkap, Tadjuddin berencana untuk menyurat ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, serta Presiden Prabowo Subianto dan Komisi III DPR RI untuk mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait penembakan misterius tersebut.

"Jika minggu depan tidak ada perkembangan, kami akan menyurat ke Kapolri, Kapolda, Kapolres, serta Komisi III DPR RI dan Presiden," tegas Tadjuddin. "Kami akan mendesak agar pelaku segera ditangkap dan diungkap."

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved