Wansus Podcast Saksi Mata Hadir Dalam Tawa dan Tangis PSM Makassar

TRIBUN-TIMUR. COM - Berikut rincian wawancara podcast saksi mata hadir dalam tawa dan tangis PSM edisi Kamis 30 Oktober 2025.

Hadir sebagai narasumber Nurmal Idrus Eks Asisten Manajer bidang Humas, Ocha Alim Presiden The Macz Man dan Amir Eks asisten Manajer Club PSM

Berikut potongan wawancara Podcast Saksi Mata hadir dalam tawa dan tangis PSM Makassar

Bagaimana melihat PSM Makassar di usianya sudah 110 tahun?

Ocha Alim - Pemain-pemain berbakat dan selalu membawa Indonesia ke kencah Internasional dari zamannya Ramang sampai sekarang Asnawi Mangkualam. PSM ini wajahnya sepak bola Indonesia, pertama PSM Makassar, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, Persib Bandung, PSMS Medan dan sebenarnya Papua.

Amir - 110 tahun adalah pencapaian sangat panjang sangat bersejarah untuk PSM. Bukan hanya sekedar satu entitas club tapi satu harga diri rakyat Sulawesi Selatan. Di Sulawesi hanya ada PSM, kita harus kawal keberadaannya. Ketika dia leas harga diri kita juga lepas. Kita terus berupaya club ini tetap ada

Nurmal Idrus - Saya mengalami masa-masa sulit PSM yah. Itu ditunjuk sebagai asisten manajer bidang humas di 2008.  Apa yang terjadi dengan PSM hari ini kalau dibanding yang dulu industri sepak bola makin maju. Di usia 110 tahun ini bisa lebih solid karena saya juga merasa iri dengan tim setua PSM. Dan kelihatan tim-tim seperti Persib Persebaya prestasi mereka juga melihat dari prestasi. Perlu perhatian dari kita semua yang masih mencintai PSM

Apakah memang rumit mengelola PSM Makassar?

Amir - Persoalan finansial itu memang masalah klasik. Memang wajar seperti Persija banyak dapat sponsor karena mereka ada di pusat keputusan sponsor keputusan dari ousat bukan di daerah. Kedua adalah PSM berada di wilayah jumlah peminat sepak bolanya tidak sebanyak daerah Jawa. Bahwa dulu ada APBD, sudah banyak perubahan. Gaji hari ini jauh lebih banyak. Fresh money itu banyak. Satu kali away kita siapkan minimal 33 kamar. Itu 200an juta belum tiket, belum makan dan makan di PSM Makassar biaya makannya mahal karena ada permintana khusus. Dilemanya PSM adalah dilema klasik, sponsor dan soal gaji. Soal gaji pernah mengalami beberapa bulan, dan akan terus jadi masalah.

Jumlah penonton di stadion BJ Habibi makin turun, apa sebabnya?

Ocha Alim - Ada hal perlu dibicarakn nanti dipelajari menajemen apakah turun harga. Kalau sekarang ini the macz man masih 150 ribu satu pertandingan. Kalau teman tidak dipaksa-paksa, tidak pergi nonton. Satu anggota ke stadion di Pare-pare paling sedikit habis Rp350-500 ribu. Ini sekalian masukan ke menajemen, lebih baik kita hitung untuk ruginya. Tribun Timur Rp75 ribu penuh dibanding Rp150 ribu hanya sedikit. Suporter selalu mau bantu PSM Makassar

Bagaimana dengan pelatih baru?

Amir - Kalau saya lihat dari pengalaman pelatih dari Eropa Timur begitu cara berpikirnya optimis. Mudah-mudahan mereka gampang beradaptasi, semakin lama beradaptasi makin bahaya untuk PSM. Performa PSM sebelumnya jarang dibawah klasemen, semoga pelatih ini cepat bisa mengatasi masalah ini.

Ocha Alim - Saya optimis sekali dengan pelatih baru ini karena dianya optimis akan bawa PSM ke posisi 5. Ucapan adalah doa, sisa bagaimana suporter menambah euforia di stadion BJ Habibie dengan berbondong-bondong hadir pas tanggal 2 pas PSM Makassar main lawan Madura dengan pelatih baru. Ini bentuk suppot kita. Berharap menang, harap menajemen pangkas 50 persen harga tiket untuk hadiah ulang tahun.

Nurmal Idrus - sekarang ini tinggal menajemen bisa lebih diperbaiki. Tapi kita juga bisa pahami begitu beratnya mengelola tim ini tapi pada akhirnya harus tetap jalan. Dengan segala hormat, kita harus hisa banyak mendengar dari suporter.