Daftar 4 Putra Sulsel Karier Moncer di TNI: M Jusuf, Sjafrie, Rasyid, hingga Bobby Rinal
4 putra Sulsel karier moncer di TNI Jenderal M Jusuf, Sjafrie Sjamsoeddin, Abdul Rasyid Kacong, hingga terbaru Bobby Rinal Makmun.
TRIBUN-TIMUR.COM -- Daftar empat putra Sulawesi Selatan punya karier moncer di TNI dari masa ke masa.
Mulai dari Jenderal M Jusuf, Sjafrie Sjamsoeddin, Abdul Rasyid Kacong, hingga terbaru Bobby Rinal Makmun.
Bobby Rinal Makmun kini menyamai pangkat Sjafrie Sjamsoeddin dan Abdul Rasyid Kacong.
Sjafrie Sjamsoeddin dan Abdul Rasyid Kacong purnawirawan jenderal bintang 3 asal Sulsel.
Sementara Bobby Rinal Makmun dapat promosi jabatan sebagai Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dankodiklat) TNI.
Pangkat Bobby pun naik dari Mayor Jenderal menjadi Letnan Jenderal.
Berikut profil putra Sulsel punya karier moncer di TNI dari masa ke masa
1 Jenderal M Jusuf
Andi Muhammad Jusuf Amier (23 Juni 1928 – 8 September 2004) atau lebih dikenal dengan nama M. Jusuf adalah salah satu tokoh militer Indonesia yang sangat berpengaruh dalam sejarah kemiliteran Indonesia.
Ia juga merupakan salah satu keturunan bangsawan dari suku Bugis—hal ini dapat dilihat dengan gelar Andi pada namanya—akan tetapi melepaskan gelar kebangsawanannya itu pada tahun 1957 dan tidak pernah menggunakannya lagi.
Prinsip yang beliau pegang, tak semua kebenaran harus diketahui publik.
Keutuhan, ketahanan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia selalu jadi dasar pengambilan keputusan seluruh pejabat negara.
Dalam posisi pemerintahan ia pernah menjabat sebagai Panglima ABRImerangkap Menteri Pertahanan Keamanan pada periode 1978–1983.
Selain itu ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian pada periode 1964–1974 dan juga Ketua Badan Pemeriksa Keuangan periode 1983–1993.
Ketika para pemimpin Nasionalis, Soekarno dan Mohammad Hattamemproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Jusuf menunjukkan dukungannya dengan bergabung dengan Devosi Rakyat Indonesia dari Sulawesi (KRIS).
Menjelang akhir tahun 1945, dengan Belanda Pemerintah mempersiapkan untuk merebut kembali Indonesia, Jusuf dan rekan-rekannya sesama anggota KRIS berlayar untuk Java untuk bergabung dalam pertempuran.
Jusuf sebenarnya mulai karier militernya di Angkatan Laut, menjadi ajudan dari Angkatan Laut Letnan Kolonel Kahar Muzakkar di Angkatan Laut ke-10 Staf Komando kantor pusat di Yogyakarta.
Sulawesi
Pada 1949, Jusuf telah beralih ke Angkatan Darat, menjadi bagian dari Polisi Militer sebelum menjadi anggota Komisi Militer Indonesia Timur.
Pada tahun 1950, Jusuf menjadi ajudan Kolonel Alexander Evert Kawilarang, Panglima KO-TT VII/Wirabuana yang keamanan singkat menutupi seluruh Indonesia Timur.
Dalam posisi ini, Jusuf berpartisipasi dalam memadamkan pemberontakan oleh Republik Maluku Selatan (RMS).
Jusuf kemudian melanjutkan karier militernya, melayani sebagai Kepala Staf Resimen di Manado, sebuah Operasi Asisten Panglima KO-TT VII/Wirabuana, dan Kepala Cadangan Umum.
2. Letnan Jenderal TNI Sjafrie Sjamsoeddin
Sjafrie Sjamsoeddin (EYD: Syafrie Syamsuddin, lahir 30 Oktober 1952) adalah seorang birokrat dan tokoh militer Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia sejak tanggal 21 Oktober 2024 dalam Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Dia pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan Indonesiaperiode 2010—2014.
Ia pernah menjadi pengawal Soeharto dan salah satu orang kepercayaannya yang paling setia hingga kejatuhannya dan juga merupakan teman lama presiden Indonesia saat ini Prabowo Subianto.
Sjafrie Sjamsoeddin bertugas di militer Indonesia dan menjadi anggota satuan Kopassus. Dia dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia sepanjang karir militernya.
Dia berpartisipasi dalam invasi Indonesia ke Timor Timur dan kemudian dilaporkan hadir di pembantaian Santa Cruz pada tahun 1991, dan krisis Timor Timur 1999.
Ia juga dituduh terlibat dalam Penculikan aktivis 1997/1998 dan Kerusuhan Mei 1998 di Jakarta, di mana ia menjabat sebagai panglima militer di kota tersebut. waktu.
Ia dibebaskan oleh pihak berwenang Indonesia atas kerusuhan tersebut dan tidak secara resmi didakwa di Timor Timur atau atas penculikan tersebut, meskipun ia dipecat dari militer karena masalah yang terakhir.
Pada tahun 2009, visanya ditolak oleh Amerika Serikat ketika ia menjadi penasihat presiden saat itu Susilo Bambang Yudhoyono.
3. Laksamana Madya TN Abdul Rasyid Kacong
Abdul Rasyid Kacong purnawirawan jenderal bintang tiga TNI Angkatan Laut.
Pangkat terakhirnya di TNI AL adalah Laksamana Madya TNI.
Laksamana Madya adalah pangkat TNI Angkatan Laut dengan tanda bintang tiga, serta Letnan Jenderal di TNI AD.
Abdul Rasyid Kacong adalah satu putra Sulsel berpretasi di level nasional.
Abdul Rasyid Kacong lahir di Sinjai Sulsel 28 September 1964.
Ia lulusan Akademi Angkatan Laut 1988.
Ia pernah dipercaya menjabat Panglima Komando Armada Republik Indonesia ke-2 pada 2022 lalu.
Saat itu Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono melantik Laksamana Muda (Laksda) Abdul Rasyid sebagai Panglima Komando Armada Republik Indonesia (Pangkoarmada RI).
Pelantikan Rasyid dilakukan melalui prosesi serah terima jabatan (sertijab) yang digelar di Kompleks Satuan Kapal Koarmada I, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (13/6/2022).
Rasyid menggantikan Pangkoarmada pertama RI Laksamana Madya (Laksdya) Agung Prasetiawan yang segera memasuki purnatugas dari dunia kemiliteran.
Sementara itu, jabatan Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) KSAL yang sebelumnya ia emban kini diisi Laksda Iwan Isnurwanto yang sebelumnya menjabat Panglima Koarmada II.
“Jabatan baru yang diemban adalah bentuk apresiasi, prestasi, dedikasi, dan loyalitas yang telah ditunjukkan selama ini, sekaligus amanah untuk dijawab dengan prestasi yang lebih tinggi,” kata Yudo dalam amanatnya.
Dikutip dari Tribunnews.com, Rasyid merupakan perwira tinggi lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1988.
Karier militernya dimulai sejak dilantik menjadi perwira TNI AL dengan pangkat letnan dua.
Rasyid terbilang merupakan perwira tinggi yang matang ketika bertugas di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI).
Di sini, Rasyid pernah mengemban beberapa posisi strategis di KRI. Antara lain menjadi Perwira Pelaksana (Palaksa) KRI Imam Bonjol-383, Komandan KRI Pulau Rangsang-727, Komandan KRI Teluk Celukan Bawang-532, dan Komandan KRI Teuku Umar-385.
Di luar itu, Rasyid pernah menjabat sebagai:
Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Ranai.
Komandan Lanal Banten, Asisten Operasi Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IV Tanjung Pinang.
Asisten Operasi Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat,
Komandan Komando Latihan Armada Barat, dan Asisten Operasi Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).
Rasyid juga pernah menjabat sebagai Komandan Gugus Keamanan Laut (Guskamla) wilayah Barat, Wakil Kepala Pusat Penerangan TNI, Kepala Dinas Operasi dan Latihan TNI AL (Kadisopslatal), dan Komandan Lantamal I Belawan.
Setelah itu, karier militer Rasyid semakin moncer. Pada 2020, ia dipercaya menjabat Panglima Kolinlamil. Kemudian Pangkoarmada I pada 2020-2021, Asrena KSAL pada 2021-2022, dan terbaru Pangkoarmada RI.
Dengan jabatan baru ini, Rasyid pun tercatat sebagai Pangkormada kedua RI.
Rasyid mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Laksamana Madya (Laksdya).
Koarmada RI merupakan satuan baru TNI AL hasil dari validasi organisasi matra laut yang dibentuk pada 21 Januari 2022.
Letnan Jenderal TNI Bobby Rinal Makmun, S.I.P. (lahir 28 Desember 1970) adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 7 Januari 2025 mengemban amanat sebagai Komandan Kodiklat TNI.
Bobby, merupakan lulusan Akademi Militer (1992) yang berasal dari kecabangan Infanteri.
Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Panglima Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin.
Selain itu juga berasal dari keluarga campuran Malili, Luwu Timur, Sulawesi Selatan dan Surakarta, Jawa Tengah.
Warga: Banyak Tokoh dari Bone Selatan tapi Jalannya Tak Pernah Diperbaiki |
![]() |
---|
Daftar 9 Putra Sulsel Menteri dan Wamen Kabinet Prabowo, Kini Besarkan KKSS |
![]() |
---|
Deretan Tokoh Hadir Pengukuhan KKSS: 5 Menteri, 1 Wamen, Wakil Ketua DPD, Pengusaha, Gubernur |
![]() |
---|
Sosok Aziz Taba, Ayah Plt Kepala Bapenda Makassar, Pejuang Kemerdekaan Bersama Jenderal M Jusuf |
![]() |
---|
Brigjen Aziz Taba, Pejuang Kemerdekaan dari Sulawesi Selatan Rekan Jenderal Yusuf dan A Baramuli |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.