Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pengacara Ditembak di Bone

Sosok Misterius Pelaku Penembakan Pengacara Rudi S Gani Diungkap, Sang Istri: Salah Satu Kerabat

Istri Rudi S Gani menyebutkan, salah satu kerabat yang saat itu hadir tiba-tiba meminta suaminya untuk berpindah tempat duduk saat makan malam. 

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
Istri medniang Rudi S Gani, Maryam saat ditemui di rumah keluarganya, Jl Kelurahan, Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Kamis (9/1/2025) usai Magrib. 

TRIBUN-TIMUR.COM, BONE – Kasus penembakan advokat Rudi S Gani yang terjadi pada malam pergantian tahun di Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, semakin menguak detail mengejutkan. 

Istri korban, Hj Maryam (45), memberikan kesaksian terkait sosok yang sempat meminta almarhum untuk bergeser tempat duduk sebelum insiden nahas itu terjadi.

Pengakuan itu disampaikan Hj Maryam saat ditemui di rumah keluarganya, Jl Kelurahan, Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Kamis (9/1/2025) usai Magrib.

Maryam menyebutkan, salah satu kerabat yang saat itu hadir tiba-tiba meminta suaminya untuk berpindah tempat duduk saat makan malam. 

Tidak lama setelah itu, terdengar bunyi tembakan yang mengakhiri nyawa Rudi.

"Memang spontan saya langsung curiga karena saat dia duduk di samping suami saya, hanya sekitar lima menit kemudian tiba-tiba terdengar bunyi ledakan (tembakan)," ujar Maryam kepada Tribun-Timur.

Baca juga: VIDEO: Istri Pengacara Rudi S Gani Beberkan 3 Sosok Mencurigakan

Kasus penembakan Rudi S Gani pengacara asal Bone, Sulawesi Selatan menyita perhatian Hotman Paris.
Kasus penembakan Rudi S Gani pengacara asal Bone, Sulawesi Selatan menyita perhatian Hotman Paris. (Hotman Paris)

Kronologi Malam Tragis

Malam itu, keluarga Rudi tengah berkumpul untuk menikmati makan malam bersama menyambut pergantian tahun. 

Suasana akrab dan hangat berubah menjadi tragedi ketika suara tembakan mengejutkan seluruh keluarga.

“Orang yang menyuruh suami saya bergeser itu makan malam bersama kami. Tidak ada tanda-tanda mencurigakan sebelumnya, tapi setelah kejadian saya jadi bertanya-tanya,” ungkap Maryam.

Menurutnya, sosok yang dicurigai masih muda, berusia di bawah 30 tahun. 

Hingga saat ini, ia merasa ada keterkaitan antara tindakan orang tersebut dengan kejadian penembakan yang menimpa suaminya.

Maryam mengungkapkan bahwa kecurigaannya terhadap tiga orang, termasuk sosok tersebut, berhubungan dengan kasus hukum yang sedang ditangani oleh Rudi.

Di mana sosok yang makan bareng bersama almarhum diduga kuat sebagai otak di balik peristiwa ini. 

Sementara dua lainnya diduga berperan sebagai eksekutor dan pihak yang memberikan bantuan dalam melancarkan aksi tersebut.

"Yang kami curigai saat kejadian ini adalah tiga orang yang memiliki hubungan dengan perkara hukum yang sedang ditangani suami saya," kata Maryam. 

"Saya hanya bertanya-tanya, kenapa tiba-tiba, saat dia duduk makan bersama kami, langsung terdengar bunyi ledakan (tembakan)," tambahnya.

Sejauh ini, polisi telah memeriksa sebanyak 18 saksi dalam kasus penembakan orang tak dikenal (OTK) terhadap pengacara Rudi S Gani ini.

Diketahui bahwa selain istri korban, penyidik juga memeriksa tiga saksi lainnya di Ditkrimum Polda Sulsel, Makassar, Senin kemarin.

Ketiga saksi lainnya itu adalah buruh dan tukang yang mengerjakan bangunan kantor hukum yang didirikan Rudi S Gani, di samping rumahnya, di Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone.

Dirkrimum Polda Sulsel, Kombes Pol Jamaluddin Farti mengungkapkan bahwa total ada 18 saksi yang diperiksa, termasuk Maryam dan tiga pekerja bangunan tersebut.

"Sampai hari ini, kemarin 14 tambah hari ini empat, jadi ada 18 sampai saat ini," ujar Kombes Pol Jamaluddin saat ditemui di kantornya.

Pemeriksaan terhadap keempat saksi hari ini, lanjut Jamaluddin, dilakukan penyidik dari Polres Bone.

Meski begitu, lanjut Jamaluddin, Polda Sulsel mem-backup penuh penanganan kasus penembakan yang menewaskan pengacara senior Rudi S Gani di Bone pada perayaan malam tahun baru tersebut.

"Langkah selanjutnya, tim masih bekerja di lapangan, doakan saja mudah-mudahan bisa segera terungkap. (Yang dicurigai), belum ada, masih penyelidikan. Masih proses didalami," katanya.

"Tentunya kami juga butuh informasi dari masyarakat kalau ada informasi terkait ini, silakan kami terbuka menerima masukan dari teman-teman semua," lanjutnya.

Adapun mengenai kabar bahwa ada senjata yang disita Polres Bone, Jamaluddin mengaku akan mengkroscek lebih lanjut.

Adapun mengenai kabar bahwa ada senjata yang disita Polres Bone, Jamaluddin mengaku akan mengkroscek lebih lanjut.

"(Senjata yang diamankan) Nanti kami kroscek di Polres Bone. (Dugaan pengancaman terhadap korban), nanti, masih berjalan proses pemeriksaan di atas, tunggu aja dulu," jelasnya.(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved