Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Usman Jasad Meninggal Dunia

Usman Jasad 'Zainuddin MZ' Makassar Meninggal, Dijadwalkan Pimpin Takziah Owner Pallubasa Serigala

Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, Usman Jasad, meninggal dunia di RS Siloam, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (6/1).

Editor: Muh Hasim Arfah
dok usman jasad
Foto kenangan Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, Usman Jasad (kiri) dan Ilham Hamid (kanan) di Kota Bau-bau, Sulawesi tenggara, tahun 2024 lalu. Usman Jasad meninggal dunia di RS Siloam Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (6/1/2024). 

Dijadwalkan Pimpin Takziah Owner Pallubasa 

Usman Jasad dijadwalkan akan memimpin takziah untuk owner Pallubasa, Nurjannah Madi dan putranya, Muhammad Fadhlan Ab Qory. 

Ia akan memimpin takziah di Jl Serigala no 54, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Senin (6/1/2024) pukul 19.30 wita. 

Doa ini untuk mengenang 100 hari kepergian Hajja Jannah dan putranya. 

Kolase Ucapan duka Meninggalnya Hj Nurjannah owner Pallubasa Serigala dan Tangkapan layar unggahan akun Instagram terkait insiden kecelakaan di Jl Tol Layang AP Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (25/9/2024) malam.
Kolase Ucapan duka Meninggalnya Hj Nurjannah owner Pallubasa Serigala dan Tangkapan layar unggahan akun Instagram terkait insiden kecelakaan di Jl Tol Layang AP Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (25/9/2024) malam. (kolase Tribun Timur)

Isi Pengajian di Unismuh

Islam tidak hanya mengajarkan pentingnya membentuk pribadi yang baik, tetapi juga membangun masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai kebaikan.

Pribadi yang baik dikenal sebagai kesalehan individu, sementara masyarakat yang baik disebut sebagai kesalehan sosial.

“Idealnya, kesalehan individu mampu melahirkan kesalehan sosial, namun kenyataannya kesalehan individu sering kali belum mencapai tahap tersebut,” ujar Ketua Lembaga Dakwah Komunitas Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Dr. Usman Jasad, dalam ceramahnya pada Pengajian Bulanan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar yang dirangkaikan dengan Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Masjid Subulussalam Al-Khoory Kampus Unismuh, Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Selasa (17/9/2024).

Acara tersebut turut dihadiri Wakil Rektor I Unismuh Makassar Dr. Burhanuddin, Wakil Rektor II Prof. Andi Sukri Syamsuri, Wakil Rektor III/IV Dr. KH Mawardi Pewangi, serta pimpinan fakultas, dosen, karyawan, dan mahasiswa.

Dalam ceramahnya, Usman Jasad, yang akrab disapa Ustaz Ujas, menyoroti pentingnya keterkaitan antara kesalehan individu dengan kesalehan sosial.

“Jika seseorang berpuasa Ramadhan namun tetap berbohong, berkurban setiap tahun tetapi masih suka mengorbankan orang lain, berhaji namun gemar menipu, atau rajin shalat namun tidak peduli pada fakir miskin, itu menunjukkan bahwa ia hanya memiliki kesalehan individu, belum mencapai kesalehan sosial,” jelas Ustaz Ujas.

Ketua Lembaga Dakwah Komunitas Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Dr. Usman Jasad, dalam ceramahnya pada Pengajian Bulanan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar yang dirangkaikan dengan Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Masjid Subulussalam Al-Khoory Kampus Unismuh, Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Selasa (17/9/2024).
Ketua Lembaga Dakwah Komunitas Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Dr. Usman Jasad, dalam ceramahnya pada Pengajian Bulanan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar yang dirangkaikan dengan Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Masjid Subulussalam Al-Khoory Kampus Unismuh, Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Selasa (17/9/2024). (dok Unismuh Makassar)

Ia mengutip Surah Al-Ma’un yang menegaskan, “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.” Menurutnya, orang yang tidak memiliki kesalehan sosial disebut dalam Alqur’an sebagai pendusta agama, karena ibadahnya tidak mencerminkan kepedulian sosial.

Lebih lanjut, Ustaz Ujas menekankan bahwa salah satu wujud kesalehan sosial adalah terciptanya masyarakat yang baik, atau yang dikenal sebagai Masyarakat Madani.

“Masyarakat Madani berasal dari kata ‘tamaddun’ yang berarti peradaban. Dalam bahasa Inggris, dikenal sebagai ‘civilization’. Masyarakat yang berperadaban inilah yang dicontohkan Rasulullah SAW,” ujarnya, sambil mengutip hadits, “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.” (HR. Baihaqi)

Menurut Ustaz Ujas, masyarakat Madani memiliki beberapa ciri utama.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved