Headline Tribun Timur
Annar Bos Uang Palsu UIN Alauddin Diisolasi di Rumah Sakit, hanya Istri dan Pengacara Bisa Jenguk
Sejak dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, pekan lalu, kesehatannya dikabarkan terus menurun.
Syahruna menceritakan cara mencetak uang. Menurutnya, pabrik uang palsu UIN Alauddin Makassar bisa memproduksi Rp200 juta sekali cetak.
Percetakan ini pun melalui 19 kali pekerjaan. Tahap pertama percetakan UV dengan tiga kali cetak.
“Tali air dulu baru benang dengan mesin sablon. Setelah itu cetak UV. Kemudian, cetak magentiknya,” ujarnya.
Syahruna pun mengatakan, tahap pertama mencetak sekitar 1 rim kertas.
“Kalau dirupiahkan sekitar 100 sekali produksi. Yang mengerjakan saya sendiri dengan Ambo,” ujarnya.
Ambo atau Ambo Ala (42) adalah tersangka lainnya. Dalam kasus ini, ia bertugas membuat benang uang. Ia ditangkap di Kabupaten Wajo.
Sedangkan Dr Andi Ibrahim bertugas menyediakan tempat pencetakan dan memastikan situasi dalam keadaan aman saat proses cetak uang berlangsung.
Syahruna biasanya mulai mencetak uang palsu pukul 11.00-17.00 wita. Saat itu, kampus sedang ramai oleh mahasiswa. Ia menceritakan bahannya berada disimpan di lantai dua.
“Kami cetak di lantai 1,” ujarnya. Ia pun menceritakan caranya mengelabui civitas akademika.
“Kami awalnya cetak brosur. Tapi pencetakan uang palsu juga tetap jalan,” ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.