Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Walhi Sulsel: Luwu 39 Kali Diterjang Bencana 2024

Muhammad Al Amin, menyatakan bahwa peluncuran Catahu 2024 ini bertujuan untuk memberikan gambaran objektif mengenai kondisi ekologi

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Saldy Irawan
BPBD Makassar
Bencana di bibir Sungai Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan 

"Keberadaan tambang nikel di Kabupaten Luwu Timur dapat memberikan dampak lingkungan yang sangat besar. Deforestasi di kawasan hutan hujan sekitar Danau Towuti tidak hanya mengancam keanekaragaman hayati, tetapi juga mempercepat sedimentasi di danau yang dapat merusak ekosistemnya," jelas Zulfaningsih. 

"Peningkatan sedimentasi ini dapat mengganggu habitat ikan endemik dan mencemari air danau, yang berpotensi meracuni organisme serta merusak sumber air bagi masyarakat setempat," tambahnya.

Selain kerusakan ekosistem, Ifa juga menyoroti banyaknya konflik sumber daya alam di Sulawesi Selatan sepanjang tahun 2024.

"Beberapa konflik yang terjadi antara lain antara Petani Loeha Raya dengan PT Vale Indonesia di Kabupaten Luwu Timur, Petani Polongbangkeng dengan PTPN XIV di Takalar, masyarakat dengan PT Lonsum di Bulukumba, masyarakat adat Seko dengan Program Bank Tanah di Luwu Utara, dan konflik petani di Kabupaten Luwu dengan PT Masmindo," ungkapnya.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved