Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Update Uang Palsu

BREAKING NEWS: Polda Sulsel Ungkap Peran Annar di Pembuatan Uang Palsu:Beri Ide, Beli Mesin, Pemodal

Polda Sulsel ungkap peran Annar dalam pembuatan uang palsu, termasuk memberi modal dan membeli mesin cetak Rp600 juta. Proses hukum tetap berjalan

|
Muh Abdiwan/Tribun Timur
Polda Sulsel ungkap peran besar Annar Salahuddin Sampetoding dalam sindikat uang palsu di Mapolda Sulsel, Senin (30/12/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSARPolda Sulsel merilis peran Annar Salahuddin Sampetoding dalam pembuatan uang palsu di Mapolda Sulsel, Senin (30/12/2024).

Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan menjelaskan bahwa Annar, yang sebelumnya telah diperiksa secara maraton di Polres Gowa, telah ditetapkan sebagai tersangka.

Adapun perannya ialah memberikan ide untuk pembuatan uang palsu ini, serta memberikan modal untuk produksi uang palsu, termasuk membeli mesin cetak seharga Rp600 juta.

Sementara itu, Andi Ibrahim, lebih dulu ditetapkan sebagai tersangka, tidak mengalami kesulitan dalam memasukkan mesin cetak yang dibeli Annar ke Gedung Perpustakaan UIN Alauddin Makassar.

“Karena Andi Ibrahim dia menjabat sebagai Kepala Perpustakaan, jadi tidak kesulitan memasukkan mesin cetak. Tujuannya untuk menggandakan buku, karena kalau mahasiswa membeli biayanya mahal. Namun realisasinya berbeda,” kata Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan.

Sebelumnya, pengusaha Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembuatan dan peredaran uang palsu oleh penyidik Polres Gowa.

Ia diduga sebagai donatur yang membiayai operasional pembuatan uang palsu di kediamannya di Jl Sunu dan di Gedung Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar.

Penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik melakukan pemeriksaan secara maraton selama dua hari terhadap Annar.

Polisi juga telah melakukan gelar perkara atas kasus ini.

Namun, proses penahanan tertunda karena kondisi kesehatannya yang memburuk, dengan keluhan penyakit jantung dan prostat yang sudah dideritanya lama.
Atas permintaan Annar, polisi membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, untuk mendapatkan perawatan.

Ruangan perawatannya dijaga polisi selama 24 jam.

Dia dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Bhayangkara pada pukul 23.00 WITA sebelum dipindahkan ke ruang perawatan Love Bird.

Hal ini terpaksa dilakukan karena kondisi Annar tak kunjung membaik setelah mendapatkan perawatan di IGD.

"Dirawat inap di sini dulu. Kondisi yang bersangkutan sadar namun dalam kondisi lemas. Saya lihat sendiri tadi, dan memang karena ada riwayat sakitnya. Dan ini memang hak tersangka, bahwa tersangka berhak mendapatkan perawatan kesehatan. Oleh sebab itu kita harus antar," kata Kapolres Gowa, AKBP Rheonald Simanjuntak, Sabtu (28/12/2024) malam.

Rheonald menjelaskan, sejak menghadiri panggilan penyidik, kondisi kesehatan Annar memang sudah terganggu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved