Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Potret Annar Salahuddin Sampetoding Mesra dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu

Foto diabadikan saat Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu bertemu pada acara Dialog Kebangsaan di Hotel Claro Makassar.

|
Editor: Sakinah Sudin
Istimewa
Annar Salahuddin Sampetoding (kanan) dan Presiden PKS H. Ahmad Syaikhu foto bersama di sela acara Dialog Kebangsaan di Hotel Claro Makassar, Rabu (12/7/2023). 

Annar Sampetoding Mangkir dari Panggilan Polisi

Nama ASS pertama kali diungkap Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono dalam konferensi pers di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (19/12/2024).

Irjen Yudhiawan Wibisono mengatakan ASS yang membiayai pembelian bahan baku produksi.

ASS kemudian dipanggil Polres Gowa untuk dimintai keterangan terkait kasus uang palsu di UIN Alauddin.

Namun Annar mangkir.

Panggilan pertama dijadwalkan Senin (23/12/2024) pukul 10.00 Wita di Polres Gowa, namun ASS tidak hadir.

Info terbaru, penyidik Polres Gowa sudah mengirimkan panggilan kedua.

Diberitakan sebelumnya, Yudhiawan Wibisono mengatakan ada tiga sosok yang mempunyai peran sentral dalam kasus pabrik uang palsu di kampus II UIN Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa, Sulsel.

Diketahui, polisi telah menetapkan 17 tersangka sindikat uang palsu di UIN.

"Jadi mereka dibelakang 17 orang ini, perannya berbeda," kata Irjen Yudhiawan Wibisono dalam konferensi pers di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (19/12/2024).

"Tapi peran sentranya ada dari saudara AI, kemudian juga saudara S, ada juga saudara ASS," jelas Yudhi.

Yudhiawan Wibisono menjelaskan sebelum mesin pencetak uang palsu di Kampus UIN ditemukan, polisi lebih dahulu mendatangi rumah di Jl Sunu 3, Kota Makassar.

Rumah tersebut adalah milik ASS.

"Kalau kita lihat dari TKP buat cetak uang palsu, jadi di rumah saudara ASS Jl Sunu, Kota Makassar. Kemudian juga ada di Jl Yasin Limpo (UINAM), Gowa," kata Irjen Pol Yudhiawan, dikutip Tribun-Timur.com.

Lanjut Yudhi, mulanya produksi uang palsu tersebut berlangsung di rumah ASS, di Jl Sunu 3, Kota Makassar.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved