Pedagang Kelontong di Gowa Temukan Uang Palsu Hasil Transaksi Jual Beli Pecahan Rp 100 Ribu
Pedagang toko kelontong, Susiah mengaku uang palsu tersebut didapatkannya dari pembeli.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Saldy Irawan
Namun, karena jumlah uang yang akan dicetak membutuhkan mesin dengan kapasitas lebih besar, akhirnya dipindahkan ke UIN.
"Awal pertama ditemukan di Jl Sunu Makassar, karena sudah mulai membutuhkan jumlah yang lebih besar maka mereka membutuhkan alat yang lebih besar. Jadi, tadinya menggunakan alat kecil," sebutnya.
Alat yang ditemukan dalam Perpustakaan UIN Alauddin, kata Yudhi dibeli seharga Rp 600 juta.
Mesin cetak uang palsu yang diperkirakan berbobot dua ton itu, didatangkan langsung dari China lewat Surabaya.
"Alat besar itu senilai Rp600 juta di beli di Surabaya namun di pesan dari Cina, alat itu dimasukkan salah satu tersangka inisial AI ke dalam salah satu kampus di Gowa," bebernya.
Lebih lanjut Yudhi memaparkan, dalam kasus itu, ada tiga sosok yang mempunyai peran sentral. Salah satunya, ASS.
"Jadi mereka dibelakang 17 orang ini, perannya berbeda, tapi peran sentranya ada dari saudara AI kemudian juga saudara S, ada juga saudara ASS, ada juga yang DPO," jelas Yudhi.
Ia pun berjanji akan segera menangkap tiga DPO yang berlum terciduk tersebut.
"DPO ini akan kita tangkap juga dan akan tuntas nanti kita periksa," tegasnya.
Laporan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli
| Kepsek SMPN 1 Pallangga Tersangka Korupsi Dana BOS, Kerugian Negara Capai Rp1,37 Miliar |
|
|---|
| Tenda Roder Rachmat Tent Dukung Kelancaran Puncak Hari Jadi Gowa ke-705 |
|
|---|
| Mahasiswa Polbangtan Kementan Lakukan Pendampingan Program Hilirisasi dan Swasembada Gula Nasional |
|
|---|
| Bupati Husniah Talenrang Ajak Warga Rawat Kebersamaan di Hari Jadi Gowa ke-705 |
|
|---|
| Andi Sudirman Alokasikan Rp500 Miliar untuk Perbaikan Jalan dan Pembangunan Rumah Sakit di Malino |
|
|---|
