Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Menteri Agama: Pendiri As'adiyah AGH Muhammad As’ad Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional

Menurutnya, As'adiyah banyak melahirkan tokoh monumental yang menjadi panutan bagi perkembangan Indonesia.

Editor: Sudirman
Ist
Nasaruddin Umar saat Halaqah Nasional As'adiyah di Jakarta, Jumat (20/12/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut pendiri Pesantren As'adiyah AGH Muhammad As’ad layak mendapatkan gelar sebagai pahlawan nasional.

Hal itu disampaikan Nasaruddin Umar saat Halaqah Nasional As'adiyah di Jakarta, Jumat (20/12/2024).

Menurutnya, As'adiyah banyak melahirkan tokoh monumental yang menjadi panutan bagi perkembangan Indonesia.

Sehingga mereka layak mendapat gelar pahlawan nasional.

"Seperti Al-allamah Al-Syaikh AGH. Muhammad As’ad selaku pendiri Pesantren As’adiyah," ujar Nasaruddin Umar yang juga menjabat Ketua Umum As'adiyah.

Muhammad As’ad memiliki sejumlah gagasan dalam mengembangkan pendidikan. 

Salah satu gagasannya ialah mengembangkan pendidikan melalui madrasah dan pengajian kitab kuning yang dibimbing para ulama. 

"Pengembangan pendanaan lembaga pendidikan bersumber dari zakat yang disalurkan oleh masyarakat,” sebut Menag.

Ia menginginkan lembaga pendidikan di madrasah bebas dari segenap aliran politik dan tidak menekankan ikatan pada salah satu mazhab.

Bahkan sampai sekarang semua masih mengenang Al-allamah Al-Syaikh AGH. Muhammad As’ad dari seluruh karya-karya yang ditinggalkan.

"Begitulah, ketika itu karya teologis pasti akan monumental, dan abadi. Semua yang dibangun dari motivasi teologis dan spiritual, maka itulah yang akan menjadi keajaiban dunia,” kata Menag Nasaruddin Umar.

Sementara Wapres X dan XII, M Jusuf Kalla mengatakan, KH Muhammad As'ad meninggal dunia pada umur 44 tahun.

Usia itu untuk saat ini masih tergolong muda.

Meski demikian, AGH Muhammad As'ad meninggalkan sejarah pendidikan dan masih berwibawa sampai sekarang. Semua itu karena ilmu dan keikhlasan.

“Keteladan ini patut dihargai. Supaya betul-betul santri-santri yang dididik di madrasah dan pesantren mempunyai karakter yang baik. Ilmu harus dikembangkan sedemikian rupa demi untuk kemaslahatan dan kebaikan bersama. Semoga dalam peringatan haul ini, bukan hanya sebagai kenangan, namun dapat mengambil hikmah dan contoh keteladanan,” kata M Jusuf Kalla.

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved