Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sindikat Uang Palsu UIN

Cara Andi Ibrahim Cs Mengelabui Satpam dan Staf saat Masukkan Mesin Cetak Uang Palsu ke UIN Alauddin

Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan mesin cetak uang palsu dimasukkan ke II UIN Alauddin Makassar oleh Andi Ibrahim cs ketika sepi.

Editor: Sakinah Sudin
Kolase Tribun Timur/ Sakinah Sudin
Kolase: Potret Andi Ibrahim UIN Alauddin Makassar tersangka kasus uang palsu di UIN Alauddin (Istimewa) dan penampakan mesin cetak uang palsu UIN Alauddin yang disita Polres Gowa (Tribun Timur/ Sayyid). 

TRIBUN-GOWA.COM, SOMBA OPU - Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan mesin cetak uang palsu dimasukkan ke kampus II UIN Alauddin Makassar oleh Andi Ibrahim cs saat malam hari.

Kampus II UIN Alauddin, Jl HM Yasin Limpo, Kelurahan Romangpolong, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel.

Diketahui, kasus pabrik uang palsu di Kampus II UIN Alauddin Makassar, masih terus bergulir.

Salah satu jadi sorotan yakni cara tersangka Andi Ibrahim memasukkan mesin cetak uang palsu ke kampus UIN Alauddin Makassar.

Andi Ibrahim merupakan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar.

Dia jadi tersangka atas perannya melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

Andi Ibrahim jugalah yang memasukkan mesin cetak uang palsu ke Kampus II UIN Alauddin.

Reonald Simanjuntak mengatakan setelah dilakukan rekonstruksi pihaknya mengetahui cara tersangka membawa masuk mesin pencetak uang palsu seberat 2 ton ke kampus tersebut.

Kata dia, tersangka membawa mesin cetak uang palsu ke kampus tersebut menggunakan alat papan untuk memasukkan itu untuk memudahkan mendorong.

"Karena waktu rekonstruksi itu kita coba 25 personel untuk angkat mesin tersebut tidak bisa terangkat," kata Reonald Simanjuntak.

"Tapi kalau didorong pakai papan bisa. Dan saat rekonstruksi ada beberapa lantai pecah pada saat dimasukkan oleh tersangka di salah satu ruangan bekas toilet di perpustakaan," jelasnya.

Luas ruangan tempat penyimpanan mesin cetak uang palsu tersebut sebesar 2 x 4 meter persegi.

Di ruangan tempat penyimpanan mesin cetak uang palsu itu sudah diberikan peredam suara dengan menggunakan gipsum yang di dalamnya ada gabus.

"Kalau pun kedengaran hanya seperti samar-samar saja dari dalam," ujar Reonald Simanjuntak.

Lanjut Reonald Simanjuntak, ketika suara tersebut terdengar sempat ditanyai oleh beberapa staf UIN Alauddin.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved