Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

1.515 Pemudik Nataru Turun di Pelabuhan Nusantara Parepare di Tengah Cuaca Ekstrem

Dari pantauan Tribun-Timur.com, armada kapal KM Adithya sandar di Pelabuhan Nusantara Parepare pada pukul 10.30 Wita.

|
Penulis: Rachmat Ariadi | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Ribuan pemudik Nataru saat tiba di Pelabuhan Nusantara Parepare, Jumat (20/12/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE -- Sebanyak 1.515 pemudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) dari Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), tiba di Pelabuhan Nusantara Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (20/12/2024).

Dari pantauan Tribun-Timur.com, armada kapal KM Adithya sandar di Pelabuhan Nusantara Parepare pada pukul 10.30 Wita.

Kedatangan kapal KM Adithya yang membawa ribuan pemudik Nataru itu di tengah terjangan badai yang melanda Parepare.

Salah seorang pemudik, Bertin mengatakan, dirinya sempat ketakutan saat cuaca buruk terjadi di tengah laut lepas.

"Semalam lebih parah, karena di tengah laut tiba-tiba badai, takut semua orang," katanya kepada Tribun-Timur.com saat tiba di Posko Nataru Pelabuhan Nusantara Parepare.

Bertin mengungkapkan, setiap tahun dirinya memang melakukan mudik ke kampung halaman ke Tana Toraja untuk merayakan Hari Raya Natal bersama keluarganya.

"Mau ke Tana Toraja. Setiap tahun memang mudik karena mau kumpul natalan sama keluarga di kampung. Iya, baru alami begini (cuaca buruk saat mudik)," ungkapnya.

Terpisah KSOP Parepare, Shaiful Horry mengutarakan, aktivitas arus penumpang di Pelabuhan Nusantara Parepare tetap berlangsung meski di tengah cuaca buruk.

Bahkan kata dia, jelan Nataru tahun ini arus penumpang yang tiba di Pelabuhan Parepare mengalami peningkatan hingga 30 persen.

"Ada sebanyak 1.515 penumpang yang turun. Kondisi pada saat ini terjadi hujan yang sangat lebat disertai angin kencang dan kita liat aktivitas tetap berlangsung," ucapnya.

"Lonjakan penumpang utamanya yang turun saat ini terjadi kenaikan sekitar 30 persen," ujarnya.

Shaiful menambahkan, mengenai cuaca ekstrem tersebut pihaknya akan terus melakukan komunikasi dengan BMKG untuk mengetahui kondisi cuaca sebelum ada armada kapal yang hendak berangkat.

"Pastinya kami 24 jam melakukan koordinasi dengan BMKG. Kalau memang tidak memungkinkan untuk melakukan pelayaran kami tunda, untuk keselamatan penumpang," tandasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved