Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kaprodi MeTSi UGM: Ini Tantangan Generasi Z di Era Transisi Energi 

Magister Teknik Sistem (MeTSi), FT UGM membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk tahun ajaran ini.

Istimewa
Kaprodi Magister Teknik Sistem (MeTSi) FT UGM, Prof. Dr.Eng. Ir. Arief Budiman. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Isu transisi energi saat ini semakin berkembang, sejalan dengan semakin tidak terkendalinya efek perubahan iklim dan efek gas rumah kaca.

Transisi energi dapat diartikan sebagai pergeseran peran energi tidak terbarukan (ETT), berbasis fosil (minyak, gas alam dan batu bara) menuju ke sumber energi baru dan terbarukan (EBT) seperti energi surya, air (hidroenergi), laut (oseanik), angin, panas bumi, biomassa, biodiesel, bioetanol, biogas, dan hidrogen. 

Banyak keuntungan dari penggunaan EBT, seperti ramah lingkungan, meningkatkan ketahanan energi dan mendukung pembangunan ekonomi hijau.

 “Di Indonesia, sumber EBT tersedia sangat melimpah dan ini merupakan modal utama untuk mengaplikasikan ekosistem transisi energi menuju NZE (net zero emission) pada tahun 2060,” ujar Prof. Dr.Eng. Ir. Arief Budiman, Kaprodi Magister Teknik Sistem (MeTSi), FT UGM.

Sementara itu, gen Z adalah generasi yang berhadapan langsung dengan era menuju nol-karbon ini.

“Sebagai generasi yang hidup di era transisi energi, haruslah menjadi generasi pendorong ekosistem transisi energi. Jangan malah menjadi beban perlambatan transisi energi. Jika anda lulusan S1/D4 dari berbagai fakultas di Perguruan Tinggi, mari bergabung dengan MeTSi, FT UGM. Kurikulum MeTSi bersifat interdisiplin sain dan teknologi yang ada di FT UGM,” imbuh Arief. 

Untuk konsentrasi Teknik Sistem EBT, topik tesis yang bisa dikerjakan antara lain meliputi proses & teknologi EBT, dampak aplikasi EBT, dan kebijakan EBT.

Proses & teknologi EBT, seperti rancang bangun PLTS, co-firing biomassa pada PLTU batu bara, CCUS (carbon capture, utilizaton and storage) dengan mikroalga, pengembangan biodiesel dan bioetanol dari mikroalga, tekno ekonomi pengembangan biogas dari sampah kota, dan sebagainya. 

Selanjutnya, dampak aplikasi EBT seperti LCA (life cycle assessment) bioavtur J2.4 dari mikroalga, dampak ekonomi pendirian PLTS terapung, dan lain-lain.

Kebijakan EBT seperti kajian teknologi dan insentif biodiesel generasi ke 3, strategi pengembangan EBT di daerah 3T, dan lain-lain.

“Topik-topik tesis di MeTSi sangat memberi warna ekosistem transisi energi di Indonesia,” pungkas Arief.

Selain konsentrasi Energi Baru Terbarukan (EBT), MeTSi juga memiliki konsentrasi lain yang mendukung pengembangan teknologi dan sistem di berbagai sektor.

Konsentrasi tersebut meliputi Industri, Lingkungan, dan  Pemasaran Digital.

Masing-masing konsentrasi ini dirancang untuk memberikan wawasan interdisipliner, menggabungkan aspek teknis dan manajerial yang relevan dengan kebutuhan industri dan perkembangan zaman.

Dengan kurikulum yang komprehensif dan aplikatif, MeTSi membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk tahun ajaran ini.

Bagi yang tertarik, dapat bergabung untuk mendalami bidang teknik sistem yang siap berkontribusi pada transformasi industri dan pembangunan berkelanjutan. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved