Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu UIN Alauddin

Bank Indonesia Ungkap 11 Ciri Keamanan Uang Rupiah, Jaga Kualitas dari Sindikat Uang Palsu

BI pastikan uang rupiah dilengkapi dengan 11 unsur pengaman. Hal ini untuk menghindari pemalsuan, yang baru-baru ini terungkap di Gowa.

Tribun Timur
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI), Rezki Ernandi Wimanda (baju putih) bersama Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, dan Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, menunjukkan barang bukti uang palsu pada konferensi pers di Mapolres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel, Kamis (19/12/2024). 

TRIBUN-GOWA.COM - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI), Rezki Ernandi Wimanda, memastikan bahwa uang rupiah yang beredar memiliki 11 unsur pengaman.

Hal ini disampaikan dalam konferensi pers terkait sindikat uang palsu yang digelar di Mapolres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (19/12/2024).

Dijelaskan oleh Rezki, uang kertas rupiah dilengkapi dengan berbagai unsur pengaman yang sudah diterapkan oleh BI.

"Sesuai dengan UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, BI adalah satu-satunya lembaga yang berwenang mengelola uang," ujar Rezki. 

Ia menambahkan, dalam pengelolaan uang, BI memiliki enam tugas: merencanakan, mencetak, menarik, mencabut, memusnahkan, dan mengeluarkan uang.

Dia juga menegaskan, jika ada masyarakat atau organisasi yang mencetak atau mengedarkan uang selain yang dikeluarkan BI, itu merupakan tindakan kriminal.

Rezki mengungkapkan, uang palsu ditemukan di Gowa sulit dikenali secara kasat mata, dan peredarannya sangat luas, bagaikan gunung es, di mana hanya permukaannya yang terlihat.

"Jadi uang palsu yang ditemukan ini seperti gunung es. Permukaannya saja, tetapi yang beredar mungkin sudah banyak, kita tidak tahu," ucapnya.

Untuk itu, BI memastikan kualitas uang rupiah di Indonesia dengan memastikan 11 unsur pengaman yang terdapat pada setiap lembar uang.

Rezki menjelaskan bahwa unsur pengaman pada uang rupiah terdiri dari bahan kertas khusus dengan water mark (tanda air), electrotype, benang pengaman (security thread), kode tuna netra (blind code), tinta yang berubah warna (optical variable ink), dan tulisan mikro (microtext).

"Kemudian ada pencetakan yang kasar, sehingga jika diterawang, elemen-elemen pengaman itu saling melengkapi," jelasnya.

Selain itu, nomor seri pada uang rupiah asli selalu berbeda satu sama lain. "Jadi kalau diterawang, dilihat, atau diraba, uang asli dan palsu bisa dibedakan," katanya.

Rezki juga memberikan apresiasi kepada Polri, khususnya Polres Gowa, atas pengungkapan sindikat pembuat dan pengedar uang palsu

"Kami tidak dalam kapasitas membedakan berapa persen, tetapi satu saja yang terbedah sudah merupakan uang palsu yang paling tidak bisa dipalsukan, seperti multi-color latin image yang hasil cetakannya sudah buram," pungkasnya.

Sekadar diketahui, Polres Gowa telah menangkap 17 tersangka dalam kasus sindikat uang palsu yang diproduksi di Kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM).

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved