Mahasiswa Unhas Hasilkan Aplikasi Geospasial Deteksi Stunting dan Penyakit Kronis
Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali membuktikan perannya sebagai agen perubahan melalui inovasi teknologi tepat guna.
TRIBUN-TIMUR.COM, PATTALLASSANG -- Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali membuktikan perannya sebagai agen perubahan melalui inovasi teknologi tepat guna.
Pada hari ini, tim mahasiswa memperkenalkan sebuah aplikasi geospasial canggih yang dirancang untuk mendeteksi dan memetakan persebaran stunting dan penyakit kronis di wilayah kerja Puskesmas Pattallassang, Kabupaten Gowa.
Tim mahasiswa yang mengembangkan inovasi ini terdiri dari Baiq Kasaluna selaku ketua tim, Nur Fathan TR, Andi Ayodhya Chandra Dirawan, Nurul Mutmainna Muslimin, dan Dewi Nur Fadhila dengan bimbingan dari drg. Nursyamsi, M.Kes.
Aplikasi ini memanfaatkan teknologi geospasial untuk menyediakan visualisasi data secara real-time, memudahkan tenaga kesehatan dalam mengidentifikasi lokasi-lokasi dengan tingkat prevalensi stunting dan penyakit kronis tertinggi.
Dengan informasi yang akurat dan terperinci, langkah-langkah intervensi kesehatan dapat dilakukan secara lebih tepat sasaran.
Dalam sesi presentasi yang diadakan di Puskesmas Pattallassang, tim mahasiswa menjelaskan fitur-fitur unggulan aplikasi ini.
Termasuk kemampuan untuk menampilkan data secara dinamis dan memberikan rekomendasi tindakan berdasarkan analisis geospasial.
Mereka juga memberikan pelatihan penggunaan aplikasi kepada tenaga kesehatan setempat, memastikan teknologi ini dapat diimplementasikan dengan optimal.
Kepala Puskesmas Pattallassang, drg. Akbar Arfan mengungkapkan apresiasinya terhadap inovasi ini.
“Aplikasi ini sangat membantu kami dalam mengidentifikasi titik-titik rawan stunting dan penyakit kronis. Dengan teknologi seperti ini, kami bisa bertindak lebih cepat dan lebih akurat,” ujarnya Selasa (18/12/2024).
Tidak hanya bermanfaat bagi Puskesmas Pattallassang, aplikasi ini diharapkan dapat menjadi model yang diadopsi oleh fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.
Mengingat tingginya angka stunting dan penyakit kronis di berbagai wilayah, teknologi ini dapat menjadi solusi efektif untuk mendukung program pemerintah dalam menekan angka kasus dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Pembimbing tim mahasiswa, drg. Nursyamsi, M.Kes menambahkan bahwa inovasi ini merupakan langkah awal menuju pemanfaatan teknologi berbasis data untuk kebijakan kesehatan.
“Harapan kami, aplikasi ini tidak hanya digunakan di Puskesmas Pattallassang, tetapi juga di seluruh Indonesia. Dengan penerapan teknologi ini secara nasional, kita bisa mempercepat upaya penanganan stunting dan penyakit kronis, serta memastikan seluruh anak Indonesia tumbuh sehat dan berkualitas.”
Para mahasiswa berharap bahwa melalui aplikasi ini, kesadaran akan pentingnya pemetaan data kesehatan meningkat, dan solusi berbasis teknologi bisa menjadi bagian integral dari sistem kesehatan Indonesia.
| Dulu Lawan Sekarang Kawan, Kala Daeng Manye Mesra Bareng Syamsari Kitta di Acara Nikahan |
|
|---|
| Andi Sudirman Alokasikan Rp500 Miliar untuk Perbaikan Jalan dan Pembangunan Rumah Sakit di Malino |
|
|---|
| HUT Ke-705 Gowa, Husniah Talenrang Sebut Angka Kemiskinan Menurun 6,64 Persen |
|
|---|
| Pesta Rakyat HJG ke 705, Momentum Pererat Hubungan Pemerintah dan Warga |
|
|---|
| H-93 Ramadan 1447 H, Masjid Agung Syekh Jusuf Gowa Direnovasi Minor |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Mahasiswa-Universitas-Hasanuddin-Unhas-kembali-membuktikan-perannya4.jpg)