Kolom Ahmad M Sewang
Prof Dr H Latonro dan Prof Dr Johan H Meuleman dalam Pinjam Meminjam Buku
Artikel ini mengangkat cerita menarik yang disampaikan oleh Prof Dr H Latonro pada sebuah ujian disertasi di Universitas Hasanuddin, 25 Agustus 2008.
Oleh: Ahmad M Sewang
Guru Besar UIN Alauddin Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM - Kemarin, saya membuka kembali artikel yang saya tulis pada tahun 2018.
Artikel itu sangat relevan untuk menumbuhkan nilai kejujuran yang mulai terkikis di tengah masyarakat.
Saya rasa, artikel itu layak dipublikasikan kembali.
Artikel ini mengangkat cerita menarik yang disampaikan oleh Prof Dr H Latonro pada sebuah ujian disertasi di Universitas Hasanuddin, 25 Agustus 2008.
Prof Dr H Latonro mengisahkan tentang George Bernard Shaw, seorang filsuf Eropa yang wafat pada 1950.
Shaw pernah mengundang koleganya untuk melihat koleksi perpustakaan pribadinya.
Para kolega terkejut karena hampir semua buku di perpustakaannya adalah buku langka yang sulit ditemukan di toko buku saat itu.
Shaw pun membuka rahasianya:
"Semua buku ini adalah hasil dari pinjaman. Saya berpesan kepada kalian, jangan pernah meminjamkan buku kepada orang lain, sebab itu perbuatan bodoh. Namun, lebih bodoh lagi adalah orang yang mengembalikan buku yang ia pinjam," ujarnya.
Cerita ini mengingatkan saya pada pengalaman pribadi dengan promotor saya di Fakultas Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Dr Johan H Meuleman, seorang Belanda. Ia pernah meminjam buku langka milik saya.
Dengan kejujuran yang luar biasa, beliau mengembalikan buku itu tepat waktu meskipun belum selesai dibaca.
Bahkan, Prof Dr Johan H Meuleman meminta izin untuk memperpanjang peminjaman dua hari lagi.
Tepat dua hari kemudian, beliau mengembalikan buku itu dengan penuh rasa tanggung jawab.
Sikap ini membuat saya bertanya dalam hati "Siapa yang lebih Islami di antara kami?"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.