Kolom Ahmad M Sewang
Respons Terhadap Pertanyaan Tentang Motto IMMIM
Dengan penuh hormat dan takzim kepada the founder father, almarhum Haji Fadli Luran, yang telah menetapkan motto itu.
Oleh: Ahmad M Sewang
Guru Besar UIN Alauddin Makassar dan Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ikatan Masjid Mubalig Indonesia Muttahidad (IMMIM)
Motto IMMIM, "Bersatu dalam Akidah dan Toleransi dalam Furu Khilafiah."
Walaupun penulis pada dasarnya enggan menanggapinya sebab masalah ini sudah terjawab sebelumnya.
Apalagi pertayaan ini datang dari orang yang sama dan juga penulis telah berulang kali menjawabnya.
Mohon maaf, jika harus berkata bahwa pertanyaannya juga bak kata pepatah Melayu lama, "Lain yang gatal lain yang digaruk."
Yang dibahas masalah Prasyarat Persatuan Umat, tetapi yang ditanyakan justru motto IMMIM.
• 6 Cara Mudah Mengurus Ijazah yang Hilang Akibat Kebakaran atau Banjir Lengkap Panduan Mengurus
Sebaiknya, semangat profesionalitas yang perlu dikedepankan.
Tetapi, setelah memperhatikan, keseriusan penanya, akhirnya juga penulis kembali meresponsnya.
Karena pertanyaan ini pengulangan, maka jawabannya pun tak bisa dihindari ada yang berulang.
Mungkin sahabatku, tidak punya kesempatan memperhatikan ketika di-share sehingga sampai pertanyaan berulang kembali.
Padahal jawaban panjang lebar sudah dimuat juga di WhatsApp (WA) Kajian Islam al-Markas.
Motto IMMIM yang dipertanyakan di atas adalah seumur dengan IMMIM yang lahir tahun 1964 atau 56 tahun silam.
Motto ini bukan sekedar lip service tetapi dipraktikkan di IMMIM yang tercermin pada latar belakang pengurusnya yang berasal dari organisasi berbeda-beda sejak pertama didirikan sampai sekarang.
Benar tidak ada satu pun yang tetap di dunia ini. Semua dalam proses perubahan dan penyesuaian.
Satu-satunya yang abadi tidak termakan waktu dan tempat adalah seperti tersebut dalam QS ar-Rahman: 27,