Pilgub Sulteng 2024
Profil Anwar Hafid - Reny Lamadjido Paslon Pilgub Sulsel Unggul Qiuck Count, Petahana Tergeser
Sosok dan rekam jejak Anwar Hafid-Reny Lamadjido pasangan Calon Gubernur Sulawesi Tengah nomor urut 2.
Dalam rekomendasi yang diperoleh Anwar Hafid-Reny A Lamadjido tercantum bahwa rekomendasi itu berlaku 20 Mei hingga 20 Juni 2024.
Jika Anwar Hafid-Reny A Lamadjido tidak dapat menggenapkan syarat kursi hingga batas waktu yang ditetapkan, maka rekomendasi itu dinyatakan hangus alias tidak berlaku lagi.
Profil Anwar Hafid
Drs H Anwar Hafid, M Si, adalah mantan Bupati Morowali.
Pria kelahiran 14 Agustus 1969 di Wosu, Bungku Barat, Kabupaten Morowali ini menjabat Bupati Morowali selama dua periode, mulai 2007 hingga 2018.
Saat menjabat Bupati Morowali di periode pertama, anak pasangan H Abdul Hafid dan Hj Misrah belum genap berusia 40 tahun.
Sehingga, Anwar Hafid suami Hj Nirwanti Bahasoan, S.P ini mendapat julukan bupati termuda.
Sebelum menjadi bupati, Anwar Hafid pernah menjabat sebagai Asisten Bagian Pemerintahan Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Morowali adalah sebuah kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Poso di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah.
Ibu kota Kabupaten Morowali adalah Bungku.
Kabupaten muda ini memiliki berbagai potensi cukup besar, baik di sektor perkebunan, pertanian, kelautan, perikanan maupun pariwisata.
Sektor yang paling potensial di Morowali adalah pertambangan.
Tidak mengherankan jika banyak orang menyebut kabupaten ini sebagai tanah 1001 tambang.
Jenis tambang di Morowali, di antaranya nikel, marmer, minyak bumi, dan kromit.
Selain pertambangan, daerah kaya hasil "sentuhan tangan" Anwar Hafid ini juga terdapat banyak perkebunan sawit.
Anwar Hafid dikenal sebagai figur yang merakyat.
Tak heran jika Anwar yang mendapatkan gelar magisternya di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sulawesi Selatan.
Ia terpilih untuk kedua kalinya menjadi bupati setelah periode pertamanya pada tahun 2007-2012 lalu.
Bupati Pertama Terapkan Kuliah Gratis
Selama menjabat bupati pada periode pertama (2007-2012), alumni Fakultas MIPA UMI ini berhasil melakukan banyak perubahan di Morowali.
Hal yang paling menonjol di periode pertama kekuasaannya adalah digulirkannya program Pendidikan Gratis dan Kesehatan Gratis.
Program Pendidikan Gratis yang digulirkan Anwar untuk memberikan kesempatan kepada warga Morowali untuk mengenyam pendidikan formal, mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Saat itu, Morowali menjadi satu-satunya kabupaten yang menerapkan pendidikan gratis hingga SMA.
Di periode kepemimpinannya yang kedua (2013-2017), program Pendidikan dan Kesehatan Gratis masih tetap bergulir.
Bahkan, khusus di sektor pendidikan, kini putera-puteri Morowali bisa kuliah dengan mudah.
Pasalnya, terobosan fenomenal kembali diluncurkan oleh H Anwar Hafid di periodenya yang kedua, yaitu Kuliah Gratis.
Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali telah menganggarkan melalui APBD yang dialokasikan untuk bantuan dana pendidikan strata satu (sarjana) bagi putera-puteri Morowali.
Hal ini tentunya bertujuan untuk memajukan kualitas sumber daya manusia (SDM) anak-anak daerah.
Dengan adanya program tersebut, tentunya semua pihak berharap bahwa tidak akan ada lagi anak-anak Morowali yang tidak kuliah hanya karena terhambat persoalan ekonomi.
Karena, Pemerintah Kabupaten Morowali telah menyiapkan dana untuk membantu biaya perkuliahan.
Program ini termasuk satu-satunya di Indonesia.
Program kuliah gratis ini bukannya tanpa rintangan.
Harus diakui bahwa tidak semua rencana dapat berjalan dengan mulus.
Mulai dari persoalan pendataan, serta kendala-kendala lainnya, menjadi penghambat bagi program ini di awal peluncurannya pada tahun 2013.
Namun, tentunya itu adalah hal biasa yang pasti terjadi.
Bahwa, segala sesuatu akan terasa rumit pada awal-awalnya, namun ketika sudah mulai berjalan, pelan-pelan akan menjadi ringan.
Program Kuliah Gratis adalah sesuatu yang mulia, perwujudan dari tanggung jawab negara terhadap warganya, seperti diamanatkan dalam UUD 1945 bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pendidikan.
Hanya saja kemudian, program ini perlu pengawasan yang ketat dari semua elemen yang ada agar benar-benar berjalan seperti seharusnya.
Sebab, sebagus apa pun sebuah rencana, jika pelaksanaannya tidak profesional maka hasilnya akan melenceng dari rencana, bahkan bisa-bisa merugikan daerah serta negara.
Alasan Anwar Hafid menerapkan kebijakan tersebut karena merasa berutang budi kepada rakyat yang telah memilihnya tanpa politik transaksional.
"Rakyat memilih saya jadi Bupati Morowali tidak dengan uang," ujarnya.
Profil Reny A Lamadjido
Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu terpilih dilantik pada Jumat (26/2/2020).
Gedung Jodjokodi Convention Center (JCC) di Jl Prof Moh Yamin Kelurahan Lolu Selatan, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu menjadi saksi pelatikan lima kepala daerah di Sulawesi Tengah.
Salah satunya pasangan Hadianto Rasyid dan Reny A Lamadjido.
Pasangan ini terbilang unik, karena wakilnya yaitu Reny A Lamadjido ternyata seorang dokter.
Reny A Lamadjido lahir di Kota Makassar pada tanggal 17 Desember 1962.
Ibu satu anak itu mengawali pendidikan di SDN 2 Palu.
Kemudian Reny A Lamadjido melanjutkan studi di SMP Negeri 2 Palu dan SMA Negeri 1 Ujung Pandang.
Pendidikannya di bidang kedokteran diawali ketika masuk Universitas Hasanuddin Makassar pada tahun 1981.
Kemudian Reny A Lamadjido melanjutkan pendidikan dokter spesialis di tempat yang sama pada tahun 1997.
Pengurus wilayah Yayasan Alkhairaat itu mendapatkan gelar Magister Kesehatan pada tahun 2013.
Karir Reny A Lamadjido di bidang kesehatan dimulai ketika dirinya menjadi asisten obgyn di Rumah Sakit Umum Anutapura tahun 1990.
Siapa sangka 14 tahun berselang, karirnya menanjak ketika ditunjuk sebagai direktur di rumah sakit yang sama.
Selain itu Reny A Lamadjido juga pernah menjabat direktur di rumah sakit besar lainnya di Sulawesi Tengah, yaitu RSUD Undata.
Sebelum terpilih sebagai Wakil Wali Kota Palu, Reny A Lamadjido mengemban tugas sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah.
Pada Pilkada 2020, Reny A Lamadjido maju bersama Hadianto Rasyid untuk pertarungan memperebutkan kursi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu.
Mereka dinyatakan sebagai pemenang oleh KPU dengan raihan 64.249 suara.(*)
Elektabilitas Ahmad Ali vs Anwar Hafid vs Rusdy Mastura, Terjawab Calon Pemenang Pilgub Sulteng |
![]() |
---|
Terjawab Calon Pemenang Pilkada Sulawesi Tengah, 3 Lembaga Rilis Elektabilitas Berbeda |
![]() |
---|
Calon Gubernur Terkuat di Sulteng, Anwar Hafid, Ahmad Ali atau Rusdy Mastura? |
![]() |
---|
Elektabilitas Terakhir Calon Gubernur Sulawesi Tengah, Posisi Anwar Hafid Dikejar Ahmad Ali |
![]() |
---|
Elektablitas Terbaru Calon Gubernur Sulteng di Palu, 12,38 Persen Warga Belum Tentukan Pilihan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.