OJK dan Pasar Modal Dorong Hilirisasi untuk Visi Ekonomi Berkelanjutan

TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyatakan bahwa hilirisasi dan inovasi teknologi adalah dua elemen penting dalam mewujudkan ekonomi nasional yang tangguh dan berkelanjutan.

Hal ini disampaikan dalam CEO Networking 2024 yang digelar di Jakarta, Selasa (26/11). Acara ini menjadi ajang diskusi strategis antara regulator, pelaku pasar, dan pemangku kepentingan.

“Hilirisasi adalah langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral dan pertanian domestik, sekaligus memperkuat daya saing Indonesia di pasar global,” kata Mahendra.

Ia menambahkan bahwa langkah ini memberikan efek berganda pada sektor jasa keuangan dan perekonomian nasional secara menyeluruh.

Mahendra juga menyoroti Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI), sebuah kebijakan untuk mendukung transisi energi. Versi kedua taksonomi yang akan mencakup sektor agro-forestry dan konstruksi dijadwalkan terbit awal 2025 sebagai langkah nyata mendukung pembangunan berkelanjutan.

Deputi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ferry Irawan, mengatakan bahwa pasar modal memainkan peran kunci dalam mendukung hilirisasi dan transisi energi.

Menteri Investasi, Rosan P. Roeslani, menegaskan bahwa investasi strategis menjadi engine of growth untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.

Acara ini digelar sebagai bagian dari peringatan 47 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia. Sinergi antara OJK, BEI, KPEI, dan KSEI diharapkan menjadi momentum penting untuk mempercepat pertumbuhan pasar modal Indonesia dan meningkatkan kontribusinya terhadap ekonomi nasional.