Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel

Biaya Ojek di Seko Capai Rp2 Juta, KPU Pilih Pesawat Antar Logistik Pilgub Sulsel

Proses pendistribusian logistik Pilkada Sulsel ke daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) menggunakan pesawat Susi Air.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Hasriyani Latif
Tribun Timur
Komisioner KPU Sulawesi Selatan, Marzuki Kadir. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel telah mendistribusikan logistik pilkada ke daerah-daerah terpencil, seperti Seko-Rampi di Kabupaten Luwu Utara (Lutra).

Proses pendistribusian logistik ke daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) ini dikirim pada Sabtu (23/11/2024) lalu, dengan menggunakan menggunakan Pesawat Susi Air.

Anggota KPU Sulsel, Marzuki Kadir mengatakan, keputusan ini diambil untuk mengatasi medan yang berat dan biaya tinggi pengangkutan logistik melalui jalur darat.

"Persoalan efisiensi yang harus kita pertimbangkan. Kedua dipersoalan keamanan, karena kalau misalnya kita pakai darat paling kita pakai ojek. Sementara biaya ojek di sana itu lumayan mahal," kata Marzuki Kadir, Minggu (24/11/2024).

Adapun biaya untuk pengangkutan logistik dengan menggunakan ojek ke wilayah Seko dan Rampi bisa mencapai Rp2 juta per perjalanan. 

"Ojek di sana juga lumayan mahal, informasi yang kami dapat satu ojek biayanya Rp2,1 juta dan ada yang tarifnya Rp1,8 juta. Itu satu kali berangkat," kata Marzuki.

Kecamatan Seko dikenal sebagai salah satu daerah terpencil dengan akses yang sangat terbatas. 

Baca juga: KPU Luwu Utara Pakai Pesawat Antar Logistik Pilkada ke Seko-Rampi, Ke Rongkong Mini Truk

Seko berada di antara perbatasan Sulsel dan Sulbar dan terdiri dari 12 desa.

Diantaranya Desa Beroppa, Embonatana, Hoyane, Lodang, Malimongan, Marante, Padang Balua, Padang Raya, Taloto, Tanamakaleang, Tirobali, dan Wono. 

Untuk mencapai kecamatan ini dari ibu kota Kabupaten Luwu Utara, Masamba, ada dua cara utama, jalur darat dan udara.

Jarak dari Masamba (Kota Lutra) ke ibu kota kecamatan Seko di Desa Padang Balua dan Padang Raya sekitar 136 kilometer. 

Pada musim kemarau, perjalanan dapat ditempuh dalam waktu enam hingga delapan  jam, tergantung kecepatan motor dan seberapa sering pengendara beristirahat. 

Namun, ketika musim hujan, waktu tempuh bisa mencapai dua hari, karena kondisi jalan yang sangat buruk dan licin.

Dengan biaya yang tinggi dan risiko kerusakan logistik yang besar, KPU Sulsel akhirnya memutuskan untuk menggunakan pesawat.

Selain efisiensi biaya dan resiko kerusakan, penggunaan pesawat juga memastikan pengiriman logistik, seperti kotak suara, tinta, dan segel, sampai tepat waktu dan tanpa kekurangan.

KPU Sulsel telah mempersiapkan distribusi logistik dengan jumlah surat suara yang dicetak mencapai 6.857.088 lembar, termasuk 2.000 surat suara cadangan untuk mengantisipasi Pemungutan Suara Ulang (PSU).

Jumlah itu disiapkan untuk kebutuhan pencoblosan Pilgub Sulsel dan bakal didistribusikan ke 2024 kabupaten/kota sebelum 27 November 2024.

Jumlah ini disesuaikan dengan kebutuhan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Sulsel yang tercatat sebanyak 6.680.807 pemilih.

6.680.807 itu terdiri dari 3.251.511 pemilih laki-laki dan 3.429.296 pemilih perempuan.

Surat suara ini akan digunakan di 14.548 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 313 kecamatan dan 3.058 desa/kelurahan di 21 kabupaten dan 3 kota di Sulsel.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved