Hoax Serang Pasangan Danny-Azhar, SMS Palsu Tuding Relawan Terima Uang Transport Rp300 Ribu

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Usai kampanye akbar pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Moh Ramdhan Pomanto - Azhar Arsyad, muncul dugaan hoax menyerang pasangan tersebut.

Beredar SMS hoax yang berisi ajakan kepada sahabat Indira-Ilham (INIMI) dan Danny-Azhar (DIA) untuk menagih uang transport dan konsumsi kepada koordinator masing-masing.

Dalam SMS hoax tersebut tertulis, "Sahabat INIMI DIA yg hadir pd Kampanye akbar ini. Diinformasikan bhw utk biaya transportasi & konsumsi senilai 300 RB slkn berkoordinasi dgn koordinator masing2," demikian bunyi SMS blast yang beredar.

Juru Bicara DIA, Asri Tadda mengatakan, SMS tersebut sepenuhnya merupakan hoax dan tidak benar.

SMS itu mencoba menghasut relawan INIMI DIA yang hadir di kampanye akbar sore tadi untuk menagih uang transport dan konsumsi.

"Padahal semua relawan INIMI DIA hadir sukarela tanpa dibayar sepeserpun," katanya, Sabtu (23/11/2024).

Selain itu, kata Asri, dalam aktivitas relawan INIMI DIA tidak dikenal adanya istilah koordinator, tetapi ada nama tertentu disematkan dan hanya diketahui pihak INIMI DIA.

"Salahnya lagi, SMS itu menyebut koordinator masing-masing. Istilah koordinator itu tidak dikenal di INIMI DIA. Jadi memang ini sepertinya dibuat oleh pihak-pihak yang tidak senang dengan INIMI DIA," ungkapnya.

Karena itu, dia mengajak seluruh relawan dan pendukung INIMI DIA untuk tidak terpengaruh dengan SMS yang beredar dan tetap fokus menjaga suara di basis masing-masing.

"Mari kita tetap fokus menjaga wilayah masing-masing. Jangan terpengaruh dengan hasutan atau apapun yang jadi strategi lawan untuk memecahkan konsentrasi kita," ujarnya.

Selain itu, kata Asri, Tim Hukum DIA juga akan segera melaporkan beredarnya SMS bermuatan informasi hoax dan fitnah tersebut kepada pihak berwajib.

"Tim Hukum DIA akan segera mengambil tindakan hukum untuk segera dilaporkan," jelasnya.

Azhar Arsyad: Danny Pomanto Teruji dengan 430 Penghargaan, Rivalnya Hanya 20

Calon Wakil Gubernur Sulsel, Azhar Arsyad, menyampaikan orasi politiknya dalam kampanye akbar di kawasan CPI, Makassar, Jumat (10/11/2024) sore.

Dalam kampanye terbuka pasangan Danny Pomanto-Azhar Arsyad, dia menegaskan bahwa Sulsel membutuhkan kepemimpinan yang terukur dan merata untuk membangun 24 kabupaten/kota.

Menurut Azhar, Sulsel adalah daerah yang sangat beragam, dengan masyarakat dari berbagai etnis, seperti Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar. 

Ia menekankan perlunya seorang pemimpin yang dapat berdiri di atas semua golongan, bukan hanya memprioritaskan satu wilayah tertentu.

“Sulsel ini heterogen, kita butuh pemimpin yang berdiri di atas semua golongan. Bukan hanya membangun satu kabupaten saja,” tegas Azhar di hadapan ribuan pendukung.

Azhar kemudian membandingkan prestasi Danny Pomanto dengan calon Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. 

Ia menyebut bahwa Danny adalah sosok yang sudah teruji, dengan torehan lebih dari 430 penghargaan, termasuk pengakuan dari tingkat internasional.

"Kita butuh sosok pemimpin seperti Danny Pomanto yang sudah teruji. Sampai di dunia internasional, mendapat penghargaan kurang lebih 430 penghargaan," kata Azhar.

"Sementara di sebelah (Andi Sudirman) hanya menerima 20 penghargaan saja. Bahkan dia terus bangga-banggakan," tambahnya.

Ketua PKB Sulsel itu juga menekankan, Danny memiliki visi yang jelas dalam membawa pembangunan Sulsel secara merata, tanpa mengesampingkan daerah-daerah kecil yang masih membutuhkan perhatian.

Pemerataan pembangunan yang adil dan merata di seluruh wilayah Sulsel juga disorot oleh Azhar Arsyad. 

Ia menyatakan, selama ini, banyak daerah merasa kurang mendapat perhatian dari pemerintah provinsi.

“Kita membutuhkan pemimpin yang terukur, yang tidak hanya fokus pada satu daerah. Semua saudara kita di berbagai wilayah harus mendapat pembangunan yang sama,” tambah Azhar.

Di akhir orasinya, Azhar mengajak seluruh pendukung pasangan DIA untuk bersatu dan terus berjuang hingga hari pemilihan.

“Mari kita bertarung bersama hingga Danny-Azhar menang, demi Sulsel yang lebih maju, merata, dan berkeadilan,” tutupnya.(*)