Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

29,2 Persen Warga Kota Makassar Keluhkan Harga Sembako Kian Mahal

29,2 persen warga Makassar mengeluh harga sembilan bahan pokok (sembako) kian mahal.

Editor: Sakinah Sudin
Tribunnews.com
Ilustrasi sembako. 

TRIBUN-TIMUR.COM - 29,2 persen warga Makassar mengeluh harga sembilan bahan pokok (sembako) kian mahal.

Hal tersebut terungkap dalam hasil survei terkait Pilwalkot Makassar 2024 yang dirilis lembaga survei Indikator Indonesia, Kamis, 21 November 2024. 

Ya, selain merilis elektabilitas pasangan calon Wali Kota Makassar, Indikator juga menampilkan kondisi ekonomi di Makassar.

Salah satunya tentang masalah paling utama warga Makassar.

Hasilnya 29,2 persen warga Makassar mengaku masalah paling utama saat ini yakni harga-harga kebutuhan pokok mahal.

Diketahui, sembako adalah sembilan jenis kebutuhan pokok masyarakat menurut keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tanggal 27 Februari 1998.

Daftar sembilan bahan pokok itu, yaitu beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan daging ayam, telur ayam, susu, bawang merah dan bawang putih, gas elpiji dan minyak tanah, serta garam.

Selain harga sembako mahal, warga Makassar juga mengeluhkan susahnya mencari lapangan kerja.

Sebanyak 14,6 persen warga Makassar memilih susah mencari lapangan kerja sebagai masalah paling utama saat ini.

Adapun 12,5 persen menganggap masalah utama yang dihadapi di tempat tinggalnya yakni banjir.

Sebanyak 8,9 persen memilih ketersediaan air bersih sebagai masalah paling utama, sementara 7,2 persen warga Makassar menganggap sampah sebagai masalah mendesak yang dihadapi.

Sisanya memilih kondisi jalan yang rusak, pendidikan/sekolah yang mahal, jalanan macet, keamanan dan ketertiban, parkir kendaraan bermotor, dan pemimpin tak ada yang bisa dipercaya.

Selain itu, ada tawuran, kesehatan/obat-obatan mahal, hukum tidak jalan dengan baik, Korupsi/KKN, ketersediaan sarana transportasi umum, harga pupuk mahal, dan tidak ada jalan yang menghubungkan dengan daerah lain, listrik yang sering mati, pengairan sawah/irigasi, dan lainnya.

Sementara itu, tidak ada yang memilih penebangan hutan secara liar, tidak ada sambungan listrik, penambangan liar, dan kebakaran hutan sebagai masalah mendesak saat ini.

Sebagai informasi, populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Kota Makassar yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved