Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini Aswar Hasan

Lima Ukuran Calon yang Harus Dipilih di Pilkada

Padahal, elektabilitas sesosok Kepala Daerah seharusnya merupakan resultante dari variabel lainnya.

|
Editor: Sudirman
Ist
Aswar Hasan, Dosen Fisipol Unhas 

Ketiga, Integritas. Integritas merupakan landasan dari semua kualitas lain. Seorang calon yang memiliki integritas yang kuat tidak hanya jujur, tetapi juga konsisten dalam tindakannya, sesuai dengan nilai-nilai yang ia pegang.

Pemimpin yang memiliki integritas akan sulit tergoda untuk berbuat curang atau menyalahgunakan wewenang, sehingga pemerintahan dapat berjalan dengan lebih bersih dan transparan dan adil.

Keempat, Kapasitas. Kapasitas seorang calon kepala daerah mencakup  kemampuannya sebagai pemimpin dalam memahami, mengelola, dan menyelesaikan tugas-tugas yang ada.

Pemimpin yang berkapasitas tinggi memiliki pemahaman yang baik tentang pemerintahan berikut berbagai permasalahannya.

Mereka juga cakap dalam bekerja dengan tim dan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

Kelima, Kapabilitas. Kapabilitas Ini lebih menekankan pada keterampilan dan keahlian teknis calon dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Kapabilitas yang baik mencakup kompetensi teknis yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

Pemimpin dengan kapabilitas tinggi mampu mengimplementasikan kebijakan secara efektif, serta memiliki visi dan strategi yang jelas untuk mencapai target yang telah ditentukan.

Kelima variabel ini saling melengkapi dan idealnya seorang calon memiliki kelimanya secara seimbang.

Pemimpin yang berintegritas tinggi, memiliki kecerdasan, etika yang kuat, kapasitas untuk memahami kebutuhan daerah, serta kapabilitas untuk menerapkan kebijakan, sangat mungkin akan menjadi pemimpin yang mampu membawa daerahnya menuju perubahan yang lebih baik.

Jadi, sesungguhnya Pilkada yang baik adalah tidak mengutamakan tingkat elektabilitas karena seharusnya elektabilitas itu adalah resultante dari kelima variabel yang telah penulis sebutkan di atas.

Sayangnya, elektabilitas itu lebih banyak disebabkan oleh faktor uang dan dinasti politik.

Elektabilitas memang penting untuk memenangkan pemilihan. Namun, calon pemimpin yang hanya mengejar popularitas tanpa memiliki integritas dan kapasitas yang memadai akan sulit membawa perubahan positif bagi daerah.

Etikabilitas mencerminkan karakter moral dan etika seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang beretika akan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan akuntabilitas.

Sementara itu, intelektualitas menunjukkan kemampuan seorang pemimpin dalam menganalisis masalah, merumuskan solusi, dan mengambil keputusan yang tepat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved