Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Masuk Musim Hujan, Ini Tips Berantas Sarang Nyamuk Penyebab DBD

Nyamuk Aedes hidup iklim tropis dengan curah hujan tinggi serta suhu panas dan lembap, seperti Indonesia.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/faq
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sulsel, Yusri Yunus. 

Yusri Yunus menjelaskan sejumlah faktor tingginya angka DBD di tahun ini.

Diantaranya perubahan iklim secara global.

"Insidensi kasus DBD dipengaruhi oleh iklim dan lingkungan, umunya meningkat pada saat curah hujan tinggi," jelas Yusri.

Bila ada anggota keluarga demam, Yusri mengimbau segera memeriksa di fasilitas kesehatan terdekat.

Diketahui Nyamuk Aedes aegypti umumnya berukuran kecil dengan tubuh berwarna hitam pekat.

Nyamuk ini memiliki dua garis vertikal putih di punggung dan garis-garis putih horizontal pada kaki.

Kemudian jenis nyamuk aktif terutama pada pagi hingga sore hari, meskipun kadang-kadang  juga menggigit pada malam hari.

Nyamyuk ini lebih sering ditemukan di dalam rumah yang gelap dan sejuk dibandingkan di luar rumah yang panas.

Faktor risiko seseorang terkena demam berdarah dengue antara lain tinggal atau bepergian ke daerah tropis.

Tinggal atau berada di daerah tropis dan subtropis meningkatkan risiko terkena virus dengue.

Daerah yang berisiko meliputi Asia Tenggara, pulau-pulau di Pasifik Barat, Amerika Latin, dan Afrika.

Selain itu, memiliki riwayat terinfeksi virus dengue sebelumnya juga meningkatkan risiko mengalami gejala yang lebih parah ketika terkena DBD.

Usia di bawah 15 tahun juga memiliki risiko lebih tinggi terkena demam dengue dan demam berdarah dengue.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved