Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel

Polisi Jadi Sasaran Lemparan Batu saat Bentrok Massa Danny dan Andi Sudirman di Jl AP Pettarani

"Ada beberapa polisi luka, ada kenna batu di perut, ada juga kena di tangan," ucap salah satu warga di lokasi kejadian.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Kloase tangkapan layar video aksi saling lempar antar pendukung Paslon Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad Vs Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi, di Jl AP Pettarani, Makassar Minggu (10/11/2024) siang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bentrok antar pendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel (Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad) Vs (Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi), mengakibatkan beberapa polisi terkena lemparan batu.

"Ada beberapa polisi luka, ada kenna batu di perut, ada juga kena di tangan," ucap salah satu warga di lokasi kejadian.

Selain itu, sebuah mobil pengendara yang melintas saat bentrok terjadi, juga terkena lemparan batu.

Namun, informasi itu dibantah Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib.

Menurut Ngajib, tidak ada korban luka dalam insiden keributan tersebut.

"Enggak ada, enggak ada ( polisi yang terluka)," ucap Ngajib saat dikonfirmasi wartawan.

Informasi yang diperoleh, sebelum bentrokan terjadi, sekitar Pukul 14.27 Wita, massa pendukung Danny-Azhar tampak berkumpul di Jl Andi Djemma.

Mereka lalu bergerak menuju Pertigaan Jl Andi Djemma-Jl AP Pettarani (depan menara Phinisi UNM) sambil menyuarakan yel-yel dan menabuh gendang.

Melihat ada massa pendukung Paslon 01 (DIA) yang berada di Pertigaan Jl Andi Djemma-Jl AP Pettarani, massa pendukung Paslon Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (02) yang berada diseputaran Jl AP Pettarani kemudian mendekat.

Selang beberapa saat terjadilah ketegangan dan berujung saling serang dengan menggunakan batu. 

Sekitar pukul 14.45 Wita, aksi saling lempar batu itu berhasil diredam polisi dengan menghalau kedua kubu.

Bentrok Dipicu Kesalahpahaman 

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, kericuhan dipicu adanya kesalahan pahaman antar kedua kubu simpatisan.

"Terjadi keributan karena ada kesalahpahaman kedua belah pihak. Karena padat jalan juga toh," kata Kombes Pol Mokhamad Ngajib dikonfirmasi wartawan.

Kericuhan itu kata dia tidak berlangsung lama.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved