Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Skincare Positif Merkuri

Pembelaan Fenny Frans soal Skincare FF Positif Merkuri, Ngaku Dibohongi hingga Ancam Pabrik Maklon

Salah satu skincare positif mengandung merkuri yakni FF milik bos skincare Makassar, Fenny Frans.

|
Editor: Sakinah Sudin
TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN EMBA
Owner Skincare FF, Fenny Frans saat konferensi pers di kafe Jl Letjen Hertasning, Makassar, Sabtu (9/11/2024) siang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kasus produk Skincare Merkuri Makassar kini jadi sorotan publik.

Hal tersebut usai Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Sulsel dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Makassar merilis sejumlah produk  skincare bermerkuri, di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (8/11/2024) siang.

Salah satu skincare positif mengandung merkuri yakni FF milik Fenny Frans.

Terkait hal itu, Fenny Frans buka suara.

Fenny Frans mengatakan produk kosmetik jenis cream malam dan cream siang yang disita Polda Sulsel dan diperiksa BPOM adalah produk baru yang belum dipasarkan.

Produk itu, merupakan hasil olahan dari pabrik perusahaan maklon di Tangerang yang baru diajaknya bekerja sama.

Ia mengaku, baru join dengan pabrik maklon skincare tersebut, karena pabrik maklon yang sebelumnya kewalahan menerima orderan.

"Kan ada hasilnya dari BPOM, jadi itu mengandung raksa karena Balai POM mengatakan seperti itu," kata Fenny Frans saat konferensi pers di kafe Jl Letjen Hertasning, Makassar, Sabtu (9/11/2024) siang.

"Jadi itu produk baru yang ada NA (notifikasi) nya, ada notif dari pabrik," sambungnya.

Merasa Dibohongi

Fenny Frans pun mengaku dibohongi oleh hasil olahan pabrik PT R tersebut.

Pasalnya, Pabrik Maklon PT R itu telah menjamin keamanan produk dengan notifikasi POM.

"Saya termasuk dibohongi, karena mereka mengaku produk ini aman dan ber-BPOM," ungkap Fenny Frans.

Selain itu, dijelaskan Fenny, dirinya menyerahkan sampel produk Night Cream dan Daya Cream itu ke Polda Sulsel, memang untuk memastikan keamanannya sebelum dipasarkan.

Total ada 23 item produk yang diserahkan ke Polda Sulsel untuk diuji laboratorium dan hanya cream malam dan cream siang tersebut yang dianggap berbahaya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved