Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Judi Online

2 Anggota Polda Sulsel Tertangkap Basah Main Judi Online, Kapolda Irjen Pol Yudhiawan: Kita Sidang!

Diungkapkan Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono saat menggelar konferensi pers di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono di sela konferensi pers di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Jumat (8/11/2024). Irjen Pol Yudhiawan Wibisono menyebut pihaknya menangkap basah 2 anggotanya main judi online. 

 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dua oknum polisi yang bertugas di Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel), menjalani sidang kode etik lantaran kepergok main judi online lewat ponselnya .

Hal itu diungkapkan Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono saat menggelar konferensi pers di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar, Sulsel, Jumat (8/11/2024). 

Yudhiawan mengatakan, dua oknum polisi itu kedapatan bermain judi online setelah dilakukan inspeksi mendadak atau sidak terhadap ponsel para personel.

Sidak itu, lanjut Yudhi, merupakan komitmen bersih-bersih dari pengaruh judi online di internal Polda Sulsel.

"Kalau kita mau menertibkan masyarakat, kita harus menertibkan internal dulu," kata Yudhiawan. 

"Di internal, kita suka periksa melalui Propam untuk dibuka handphonenya para anggota, sekali-kali dan secara mendadak. Sudah ditemukan ada dua, jadi kita proses melalui kode etik," sambungnya.

Yudhiawan menegaskan, tidak ada tawar menawar terhadap personel kepolisian yang terlibat judi online.

Baca juga: Penampakan Rumah Mewah Markas Judi Online di Perumahan Cengkareng Indah Jakarta

Polisi menggerebek sebuah rumah di Perumahan Cengkareng Indah Blok AB 20 RT 005 RW 014 Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (8/11/2024), yang jadi markas judi online.
Polisi menggerebek sebuah rumah di Perumahan Cengkareng Indah Blok AB 20 RT 005 RW 014 Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (8/11/2024), yang jadi markas judi online. (WARTA KOTA)

"Anggota internal sendiri pun judi online kita ditertibkan apabila ada melakukan perbuatan itu," tegasnya.

Lebih lanjut dijelaskan Yudhi menyebut, dalam kurun waktu 2024 Polda Sulsel telah merekomendasikan sekitar 2000 situs judi online yang kerap dikunjungi masyarakat. 

Termasuk mengungkap beberapa kasus praktik judi online yang rata-rata pelakunya berstatus mahasiswa. 

"Selama tahun 2024 sudah tujuh kasus (diungkap), diantaranya empat kasus endorse dengan empat tersangka, tiga kasus higgs domino dengan tujuh tersangka," ucap mantan Penyidik KPK ini.

"Kita melakukan kegiatan patroli siber dan telah mengajukan sebanyak 2000 link (situs) yang diajukan ke Kominfo terkait dengan pemblokiran situs judi online," bebernya. 

Yudhiawan mengklaim, angka itu masuk dalam terbesar di Indonesia rekomendasi pemblokiran situs judi online yang dilakukan jajaran Polda Sulsel.

Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak lagi bermain judi online.

"Makanya diharapkan kepada masyarakat untuk setop judi online, judi ini hanya membuat rugi dan merusak generasi bangsa. Ada rumus judi online, menang ketagihan, kalah penasaran," tuturnya.

Rumah Rp 2,8 Miliar Jadi Markas Judi Online Beromzet Rp 21 Miliar Per Hari

Tak jauh dari rumah di Perumahan Cengkareng Indah Blok AB 20 RT 005 RW 014 Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, yang menjadi markas judi online, seorang pria berpakaian hitam tengah duduk di pos keamanan.

Tribunnews pun menghampiri pria itu sambil menggali informasi lebih banyak soal aktivitas judi online di wilayah itu.

Sambil mengamati warga yang melintas, pria bernama Sahadi menceritakan peristiwa penggerebekan markas judi online tersebut.

Pria yang bertugas sebagai keamanan setempat ini mengatakan dirinya bersama Ketua RT 005 mengaku kaget tentang informasi dari pihak kepolisian bahwa wilayah mereka menjadi markas judi online.

“Saya sama Pak RT juga kaget, soalnya selama ini enggak pernah tau ada kegiatan itu. Benar-benar kaget banget,” kata Madi, panggilan akrabnya.

Madi bersama Ketua RT setempat pun menyaksikan langsung peristiwa penggeledahan yang dilakukan oleh pihak kepolisian.

Dia juga tak menyangka jika rumah yang hanya berjarak 20 meter pos tempatnya berjaga menjadi markas judi online beromzet Rp 21 miliar per hari.

Madi hanya mengaku kerap melihat pria dewasa keluar masuk sambil memarkirkan kendaraan sepeda motor di depan rumah itu.

“Sering ada tiga motor parkir di depan rumah itu sampai tengah malam. Pernah saya tegur, bahaya menaruh motor di pinggir jalan gini, takut ada yang enggak bener (pencuri),” katanya mengulang komunikasi dengan pekerja di markas judi online itu.

Dia juga sempat mengutarakan ketakutannya ketika rumah tersebut terungkap sebagai markas judi online.

Sebab dia merasa ada pihak-pihak yang menuding jika dirinya ikut ‘mengamankan’ praktik haram tersebut.

Namun, hal itu dibantah dengan keras olehnya.

Karena, kata Madi, aktivitas para pekerja dan pemilik rumah itu terbilang tertutup dari lingkungan sekitar. Bahkan, dia tak pernah berkomunikasi langsung dengan pemilik rumah.

Seorang sumber yang ditemui Tribunnews di lokasi mengatakan, pemilik rumah yang menjadi markas judi online baru pindah ke lokasi itu sejak Januari 2024.

Di mana, sebelumnya pemilik yang turut diamankan pihak kepolisian menempati rumah kontrakan di dekat situ atau berjarak 100 meter dari rumahnya yang menjadi markas judi online.

Sumber itu juga mengatakan, harga rumah yang menjadi markas judi online ditaksir mencapai Rp2,8 miliar.

“Kayanya baru pindah Januari lalu, karena waktu lebaran sudah di sini. Sebelumnya ngontrak di dekat sini juga,” kata informan itu.

Dia juga tidak mengetahui secara pasti pekerjaan pemilik rumah tersebut.

Sebab, dari yang sebelumnya kontrak rumah untuk tempat tinggal, lalu membeli rumah dengan harga hampir Rp2,8 miliar.

“Nggak pernah tahu saya kerjanya apa karena orangnya tertutup,” jelasnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved