Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Judi Online

2 Anggota Polda Sulsel Tertangkap Basah Main Judi Online, Kapolda Irjen Pol Yudhiawan: Kita Sidang!

Diungkapkan Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono saat menggelar konferensi pers di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono di sela konferensi pers di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Jumat (8/11/2024). Irjen Pol Yudhiawan Wibisono menyebut pihaknya menangkap basah 2 anggotanya main judi online. 

"Makanya diharapkan kepada masyarakat untuk setop judi online, judi ini hanya membuat rugi dan merusak generasi bangsa. Ada rumus judi online, menang ketagihan, kalah penasaran," tuturnya.

Rumah Rp 2,8 Miliar Jadi Markas Judi Online Beromzet Rp 21 Miliar Per Hari

Tak jauh dari rumah di Perumahan Cengkareng Indah Blok AB 20 RT 005 RW 014 Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, yang menjadi markas judi online, seorang pria berpakaian hitam tengah duduk di pos keamanan.

Tribunnews pun menghampiri pria itu sambil menggali informasi lebih banyak soal aktivitas judi online di wilayah itu.

Sambil mengamati warga yang melintas, pria bernama Sahadi menceritakan peristiwa penggerebekan markas judi online tersebut.

Pria yang bertugas sebagai keamanan setempat ini mengatakan dirinya bersama Ketua RT 005 mengaku kaget tentang informasi dari pihak kepolisian bahwa wilayah mereka menjadi markas judi online.

“Saya sama Pak RT juga kaget, soalnya selama ini enggak pernah tau ada kegiatan itu. Benar-benar kaget banget,” kata Madi, panggilan akrabnya.

Madi bersama Ketua RT setempat pun menyaksikan langsung peristiwa penggeledahan yang dilakukan oleh pihak kepolisian.

Dia juga tak menyangka jika rumah yang hanya berjarak 20 meter pos tempatnya berjaga menjadi markas judi online beromzet Rp 21 miliar per hari.

Madi hanya mengaku kerap melihat pria dewasa keluar masuk sambil memarkirkan kendaraan sepeda motor di depan rumah itu.

“Sering ada tiga motor parkir di depan rumah itu sampai tengah malam. Pernah saya tegur, bahaya menaruh motor di pinggir jalan gini, takut ada yang enggak bener (pencuri),” katanya mengulang komunikasi dengan pekerja di markas judi online itu.

Dia juga sempat mengutarakan ketakutannya ketika rumah tersebut terungkap sebagai markas judi online.

Sebab dia merasa ada pihak-pihak yang menuding jika dirinya ikut ‘mengamankan’ praktik haram tersebut.

Namun, hal itu dibantah dengan keras olehnya.

Karena, kata Madi, aktivitas para pekerja dan pemilik rumah itu terbilang tertutup dari lingkungan sekitar. Bahkan, dia tak pernah berkomunikasi langsung dengan pemilik rumah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved