BPOM: Anggur Shine Muscat Masih Batas Aman untuk Dikonsumsi
Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional BPOM tidak mendeteksi residu spestisida melebihi batas aman pada sampel anggur shine muscat.
TRIBUN-TIMUR.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengumumkan hasil uji laboratorium terkait keamanan anggur shine muscat.
Anggur ini sempat disebut mengandung residu berbahaya oleh Thai Pesticide Alert Network (Thai-PAN), Thailand Consumer Council (TCC), dan Food and Drug Administration (FDA) yang sempat terjadi pro dan kontra di masyakat terjawab sudah.
Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar menyatakan Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN) BPOM tidak mendeteksi adanya residu spestisida yang melebihi batas aman pada sampel anggur shine muscat yang diimpor dari China itu.
Temuan residu bahan kimia berbahaya di anggur muscat yang ditemukan Thailand.
Otoritas kesehatan Singapura hingga Malaysia juga mewaspadai kemungkinan risiko tersebut.
Belakangan keduanya memastikan buah impor yang beredar di negara mereka aman dikonsumsi, dengan level residu kimia tidak melebihi ketentuan.
Indonesia juga ikut melakukan uji sampling sejumlah buah anggur muscat.
Badan Pangan Nasional bersama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) fokus mengambil sampel di wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Bandar Lamping, Makassar, Pontianak, hingga Medan.
Baca juga: Bahaya Anggur Shine Muscat Diselidiki, Kepala BPOM Taruna Ikrar Imbau Warga Setop Sementara Konsumsi
Hasil uji menunjukkan 90 persen dari sampel tidak teridentifikasi pestisida, sementara 10 persen produk yang tersisa ditemukan residu pestisida tetapi masih di bawah ambang batas maksimum.
Ini juga dinyatakan tidak ada senyawa berbahaya.
"BPOM sesuai dengan kewenangannya berkomitmen dalam memastikan keamanan bagi masyarakat," lanjut salah satu ilmuwan dunia ini dalam keterangannya, Senin (4/11/2024).
BPOM mengumumkan hasil uji laboratorium terkait keamanan anggur shine muscat yang sempat disebut mengandung residu berbahaya oleh Thai Pesticide Alert Network (Thai-PAN), Thailand Consumer Council (TCC), dan Food and Drug Administration (FDA), Kamis (24/10/2024).
Taruna Ikrar menyatakan bahwa Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN) BPOM tidak mendeteksi adanya residu pestisida yang melebihi batas aman pada sampel anggur shine muscat yang diimpor dari China itu.
Demi menjaga konsumen tetap aman dalam mengonsumsi anggur muscat, BPOM mengimbau untuk memilah dan memilih sebelum membeli buah.
Memastikan pangan yang akan dikonsumsi kualitasnya aman dan bermutu.
Politeknik Pengawasan Obat dan Makanan Pertama di Indonesia Bakal Dibangun di Pucak Maros |
![]() |
---|
BPOM Target Kontribusi Rp6 Ribu Triliun untuk Perekonomian Nasional 2025, Berikut Rinciannya! |
![]() |
---|
Dokter Hewan YHF Jadi Tersangka Stem Cell Ilegal, Disuntikkan ke Manusia, Barang Bukti Rp 230 Miliar |
![]() |
---|
Amanah Religius dan Visi Indonesia Emas, Setahun Taruna Ikrar Kepala BPOM |
![]() |
---|
BPOM Peringati HUT ke-80 RI dengan Donor Darah dan 1.000 Paket Makanan Gratis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.