Pilgub Sulsel
Giliran 3 Srikandi PKB Kecam Pernyataan Ketua Nasdem Sulsel: Pilkada Sidrap 2018 Jadi Peringatan
Anggota DPR RI Dapil Sulsel III, Rusdi Masse dianggap merendahkan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sulsel, Azhar Arsyad.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Giliran tiga srikandi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menanggapi pernyataan Ketua DPW NasDem Sulsel, Rusdi Masse Mappasessu (RMS).
Anggota DPR RI Dapil Sulsel III itu dianggap merendahkan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sulsel, Azhar Arsyad.
Dalam orasi yang berlangsung di Lapangan Bosowa Pinrang, 30 Oktober 2024, RMS diduga menyindir Azhar.
Dengan menyatakan bahwa dirinya sebagai orang Pinrang tidak membawa kontribusi yang berarti untuk daerah tersebut.
Pernyataan ini lantas mengundang kecaman keras dari para kader partai besutan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Tak terkecuali, tiga srikandi PKB.
Anggota DPRD Kabupaten Pinrang, Andi Nurafifah Hartono menyebut pernyataan RMS di hadapan massa pendukungnya yang tersebar melalui video singkat itu adalah bentuk kesombongan.
Ia mengingatkan, hasil Pilkada Sidrap 2018 lalu, di mana istri RMS, Fatmawati Rusdi kalah di kontestasi politik lima tahunan.
"Ini menjadi pelajaran bahwa kesombongan tidak akan membawa hasil yang baik dalam politik," katanya, Sabtu (2/11/2024).
Baca juga: Azhar Arsyad Balas Sindiran RMS: Terima Kasih
Olehnya, Andi Nurafifah Hartono meminta RMS agar tidak terlalu angkuh dan tidak terlalu bangga dengan capaiannya saat ini.
Sebab hidup itu ibarat seperti roda, yang di atas bisa jatuh dan yang di bawah bisa bangkit.
"Orang yang cerdik bisa juga salah, orang pintar bisa juga kalah bahkan orang hebat pun bisa juga jatuh," tegas Andi Ifa sapaannya.
Kendati demikian, politisi kelahiran 11 April 2001 ini menganggap orasi RMS, tidak akan mengurangi militansi kader bahkan boleh jadi masyarakat semakin bersatu untuk memenangkan pasangan Danny Pomanto-Azhar Arsyad.
Terlebih, dia menegaskan Azhar Arsyad adalah putra asli Kabupaten Pinrang.
"Pada intinya kami tidak pedulikan kata orang-orang, pokoknyaa gaspoll (menangkan Danny-Azhar). Masyarakat sudah cerdas yang mana pilihan tepat. Ewako sikampong (satu kampung)," tegas Legislator termuda Fraksi PKB Pinrang itu.
Sementara, aktivis perempuan Tim Panzer, Andi Indra Hardianti menilai apa yang disampaikan RMS bisa memicu ketersinggungan dan perlawanan masyarakat yang berujung konflik politik sektarian.
"Tidak sewajarnya melontarkan kalimat yang sifatnya kesombongan atau provokatif dan mengarah kepada ujaran kebencian (SARA), sementara dia bukan asli putra daerah," kata Andi Indra.
"Dengan kebebasan berfikirkanya biarkan masyarakat menentukan dan memenangkan pertarunganya sendiri tanpa dianggap sebagai salah satu wilayah penyangga," tambahnya.
Yang pastinya, lanjut Andi Indra, ada pertimbangan tersendiri mengingat salah satu figur adalah putra asli daerah Kabupaten Pinrang.
Sehingga memungkinkan euforianya sangat berbeda dirasakan masyarakat.
Andi Indra menambahkan Kabupaten Pinrang dikenal masih memegang teguh adat istiadat dan pesan pendahulu.
Dengan semangat semboyan 'Pajjaguru mallebu, aro malebba’, dara tea mitti, oli’ tea tillala, buku tea polo, ure’ tea pettu'.
Adapun makna semboyan dari bahasa Bugis tersebut, Bakka Lolona Sawitto berarti merupakan semangat, keberanian, dan pantang menyerah.
Ketua Garda Bangsa Sulsel sekaligus Wakil Ketua KNPI Sulsel, Sufiani Zulkifli juga menanggapi orasi RMS yang viral.
Sufiani Zulkifli menganggap RMS telah melakukan penghinaan dan fitnah dengan menyebut salah satu paslon cawagub bukan orang Pinrang dan tidak ada kontribusi buat masyarakat Pinrang.
Dikatakan, walaupun suami dari Calon Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi itu tidak menyebut nama, tetapi pernyataan itu kuat ditujukan ke Azhar Arsyad.
"Kalau mau mempengaruhi silakan mempengaruhi dengan cara-cara yang baik, diskusi dan lain-lain. Tapi jangan menebar fitnah dan provokatif," ujarnya.
Sufiani juga menjelaskan bahwa Azhar Arsyad sebagai anggota legislatif Sulsel 2019-2024, telah memberikan kontribusi yang signifikan selama lima tahun.
Ia memperjuangkan perubahan kebijakan, termasuk terbitnya Perda pesantren, Perda pertanian organik, Perda bantuan hukum, dan aturan perda lainnya.
"Azhar juga menyalurkan banyak aspirasi seperti modal usaha desa, bibit rumput laut, pagar sekolah, perpustakaan, BLK Komunitas, jalan tani, pembangunan irigasi, bantuan traktor, dan masih banyak lagi," tambahnya.
Olehnya, Sufiani berkomitmen untuk memperjuangkan keadilan dan menghargai kerja keras Azhar, yang mereka anggap sebagai putra daerah yang layak didukung.
NasDem Sulsel Klaim RMS Tak Berniat Sindir Azhar Arsyad
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Sulsel memberikan klarifikasi terkait tudingan yang menyebutkan bahwa Ketua DPW, Rusdi Masse Mappasessu (RMS), menyindir Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sulsel nomor urut 1, Azhar Arsyad, dalam orasi politiknya baru-baru ini.
Kader DPW NasDem mengklaim bahwa RMS tidak memiliki niatan untuk merendahkan atau menyerang pribadi siapapun.
Juru Bicara DPW NasDem Sulsel, Mustaqim Musma, menyatakan bahwa pernyataan RMS dalam orasi tersebut merupakan bagian dari gaya komunikasi politik yang umum dilakukan para politisi.
Menurutnya, anggota DPR RI itu berusaha mengungkapkan realitas dan fakta-fakta politik yang ada di lapangan, bukan untuk menyudutkan Azhar Arsyad secara pribadi.
"Gaya bahasa itu sebagai salah bentuk komunikasi politik, Pak RMS adalah seorang politisi," kata Mustaqim saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Jumat (1/11/2024).
"Tidak ada unsur atau niatan ingin merendahkan atau lainnya. Ini murni bahasa politik dengan mengungkap realitas atau fakta politik hasil pemilu kemarin," tambahnya.
Menurut Mustaqim, RMS dalam orasinya lebih bertujuan untuk menggugah kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kontribusi nyata bagi daerah, termasuk dalam konteks Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024.
Ia juga menegaskan bahwa setiap calon pemimpin seharusnya bisa menunjukkan kinerja dan komitmen terhadap masyarakat.
Ia kemudian berharap agar pernyataan RMS tidak disalahartikan dan semua pihak dapat fokus pada pembangunan daerah demi kemajuan Sulsel.
Diberitakan sebelumnya, kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menanggapi keras pernyataan Ketua DPW Nasdem Sulsel, Rusdi Masse Mappasessu (RMS).
Anggota DPR RI itu dituding menyindir Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sulsel nomor urut 1, Azhar Arsyad.
Hal itu ketika RMS menyampaikan orasi politiknya di Lapangan Bosowa, Kecamatan Watang Sawitto, Rabu (30/10/2024).
Bahkan dalam orasi tersebut, dihadiri langsung Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, serta masyarakat setempat.
Sindiran RMS yang menyebut ada cawagub hanya mengaku sebagai orang Pinrang tanpa memberikan kontribusi nyata.
Pernyataan tersebut lantas memicu reaksi dari berbagai kalangan, terutama para kader PKB.
Sekretaris DPC PKB Pinrang, Zainal Abidin mengaku menyayangkan pernyataan RMS.

Ia merasa sebagai warga Pinrang, pernyataan tersebut sangat menyakitkan dan mencerminkan kurangnya penghargaan terhadap sosok Azhar Arsyad.
Menurut dia, Azhar Arsyad yang sebenarnya berkontribusi melalui jabatannya sebagai Ketua Kerukunan Keluarga Pinrang (KKP).
“Pernyataan RMS tidak berdasar. Pak Azhar adalah Ketua KKP dan jelas memiliki ikatan yang kuat dengan masyarakat Pinrang,” tegas Zainal Abidin kepada wartawan, Kamis (31/10/2024) malam.
Meski demikian, Zainal melihat pernyataan anggota DPR RI itu sebagai sebuah blunder yang justru menguatkan semangat masyarakat Pinrang untuk bersatu dan mendukung pasangan Danny Pomanto-Azhar Arsyad (DIA).
“Pernyataan beliau itu membuat kami sadar dan semakin solid untuk berjuang. Bahkan, ada beberapa teman yang sebelumnya ingin mendukung 02 (Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi) berbalik arah karena merasa harga dirinya sebagai orang Pinrang dilecehkan,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa pernyataan RMS telah memicu semangat baru bagi tim dan relawan Azhar Arsyad menjelang Pilgub Sulsel pada 27 November 2024.
“Kami merasa lebih termotivasi untuk bergerak dan mengampanyekan pasangan DIA dengan lebih besar lagi,” ungkapnya penuh semangat.
Zainal Abidin mengajak seluruh masyarakat Pinrang untuk tidak terpengaruh oleh pernyataan negatif dan fokus pada upaya memenangkan calon yang dianggap mampu membawa perubahan dan kemajuan bagi daerah mereka.
“Mari kita tunjukkan bahwa kita solid dan siap untuk memperjuangkan masa depan Pinrang yang lebih baik,” tutupnya.
Azhar Arsyad Balas Sindiran RMS
Calon Wakil Gubernur Sulsel, menanggapi sindiran tajam yang dilontarkan oleh Ketua DPW NasDem Sulsel, Rusdi Masse Mappasessu (RMS).
Sindiran tersebut muncul saat RMS menyampaikan kritik terhadap calon wakil gubernur lain yang dinilai tidak memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya warga Pinrang.
Meskipun RMS tidak menyebut nama secara langsung, publik menduga bahwa sindiran tersebut ditujukan kepada Azhar Arsyad.
Hal ini mengingat Azhar adalah satu-satunya putra asli Kabupaten Pinrang yang saat ini mencalonkan diri dalam Pilgub Sulsel.
Azhar Arsyad pun menegaskan bahwa dirinya tidak akan terpancing oleh semua sindiran maupun kritikan.
Bahkan, mantan aktivis mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) siap untuk dihujat.
"Masyarakat harus tetap tenang dan memanfaatkan kesempatan ini sebagai ruang edukasi untuk menilai," kata Azhar Arsyad kepada wartawan, Kamis (31/10/2024).
"Kami serahkan sepenuhnya penilaian kepada masyarakat. Jika ada yang menyerang secara personal atau menghina, ya kami hanya bisa mengucapkan terima kasih," tambah Ketua PKB Sulsel itu.
Pernyataan Azhar tersebut muncul setelah RMS dalam video viralnya menyatakan bahwa ada calon wakil gubernur yang mengaku warga Pinrang.
Namun, dianggap belum memberikan sesuatu yang berarti bagi masyarakat.
RMS juga menekankan pentingnya memilih pasangan yang benar-benar berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pinrang.
Dia mengajak masyarakat Pinrang, pasangan Cagub-Cawagub Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi.
Fatmawati Rusdi diketahui merupakan istri Rusdi Masse Mappasessu.
Diberitakan sebelumnya, viral video Ketua NasDem Sulsel, Rusdi Masse Mappasessu (RMS) sindir kandidat lain maju Pemilihan Gubernur Sulsel dengan membawa nama besar masyarakat Pinrang.
Itu diungkapkan RMS saat menghadiri agenda kampanye Andalan Hati Bersama Lebih Baik di Lapangan Bosowa, Kabupaten Pinrang, Rabu (30/10/2024).
Kampanye dihadiri Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep dan sejumlah masyarakat Pinrang.
Dalam video, RMS menyebut ada calon wakil gubernur yang mengaku warga Pinrang, tetapi belum memberikan sesuatu bagi masyarakat Pinrang.
"Apalagi calon wakil gubernur yang mengaku orang Pinrang tapi tidak ada apa-apa yang bisa dia bawa di Pinrang," kata RMS di video viral itu.
"Saya ini orang Pinrang. Sedangkan kau caleg tidak terpilih, apalagi jadi wakil gubernur," ucapnya disambut teriakan masyarakat yang hadir.
RMS pun mengungkapkan, untuk meningkatkan kesejahteraan Kabupaten Pinrang, masyarakat harus memilih Andi Irwan Hamid-Sudirman Bungi (Bersama Lebih Baik).
Juga Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati) di Pilkada 2024.
"Orang Pinrang menghukum dia, betul. Maka, untuk meningkatkan kesejahteraan di Kabupaten Pinrang, bersama lebih baik andalan hati, betul. Agak beda nih mas di Sidrap sama di sini (Pinrang), kalau di sini harus dipertegas," jelasnya.
Ucapan RMS itu disinyalir menyindir Azhar Arsyad yang merupakan putra Pinrang yang maju di Pilgub Sulsel berpasangan dengan Danny Pomanto.(*)
Andi Nurafifah Hartono
Andi Indra Hardianti
Sufiani Zulkifli
Rusdi Masse
Azhar Arsyad
PKB
Pilgub Sulsel
5 Politisi Perempuan Peluang Kandidat Gubernur Sulsel |
![]() |
---|
Andi Sudirman dan Fatmawati Rusdi Tak Hadir di Rapat Paripurna Penetapan Gubernur Sulsel 2025-2030 |
![]() |
---|
Jubir Andalan Hati: Selamat kepada Danny Pomanto dan Azhar Arsyad |
![]() |
---|
Jadwal Sidang Pilgub Sulsel di MK, Anwar Ilyas Siap Tangkis Gugatan Danny Pomanto - Azhar Arsyad |
![]() |
---|
Tim Hukum Sudirman-Fatma Ajukan Diri Pihak Terkait di MK, Siapkan Bukti Bantu KPU Sulsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.