Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemkot Makassar

Pjs Wali Kota Arwin Gali Keuangan Pemkot Makassar, Bermula Biaya Perjalanan Dinas Belum Dibayar

Andi Arwin Azis, mengungkapkan perhatian mendalam terhadap biaya perjalanan dinas yang belum dibayarkan selama bertugas di Pemerintah Kota Makassar. 

Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun Timur
Pjs Wali Kota Makassar Andi Arwin Azis saat diwawancara di Kantor Wali Kota Makassar, Jl Ahmad Yani. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pjs Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, mengungkapkan perhatian mendalam terhadap biaya perjalanan dinas yang belum dibayarkan selama bertugas di Pemerintah Kota Makassar

Pernyataan tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi (rakor) persiapan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-417 Kota Makassar di lantai 2 Kantor Wali Kota Makassar, Jl Ahmad Yani, Senin (21/10/2024).

Andi Arwin merasakan adanya kendala signifikan dalam keuangan daerah.

Di mana banyak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengeluhkan kesulitan dalam mendapatkan Surat Penyediaan Dana (SPD) untuk melaksanakan program kegiatan mereka. 

"Oleh karena itu, saya perlu mengetahui kondisi keuangan daerah untuk memahami kemampuan fiskal yang ada," kata Arwin. 

Ia mengungkapkan bahwa hingga saat ini, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) belum menyodorkan dokumen Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) kepadanya.

Baca juga: Dari Pensiun Dini ke Pj Sekda, Irwan Adnan Kini Jadi Kepercayaan Arwin Azis di Makassar

"Saya tidak pernah disodorin (RKUD), kemudian berapa kemampuan (keuangan) kita, kenapa SPD itu susah. Biasanya SPD itu untuk pengendalian ketersediaan anggaran," ungkapnya.

Dengan pemahaman jelas mengenai kemampuan fiskal daerah, Arwin berharap tidak ada lagi alasan untuk menahan belanja. 

"OPD seharusnya bisa mengalokasikan belanja sesuai dengan kemampuan keuangan daerah," ujarnya.

Ia juga menyoroti masalah pembayaran perjalanan dinas yang dikeluhkan oleh banyak ASN, termasuk dirinya. 

"Saya saja sebagai Pjs Wali Kota sampai sekarang belum dibayar," bebernya. 

"Jadi saya pikir bersabar saja, karena mungkin ada kondisi yang tidak menguntungkan. Untungnya, belanja untuk pembayaran akomodasi dan transportasi sudah dibayarkan. Seandainya saya yang harus membayar, sudah pasti tekor kiri kanan," sambungnya.

Arwin berharap, masalah-masalah ini dapat menjadi pelajaran berharga.

"Kegiatan yang diprogramkan harus dipastikan dengan ketersediaan anggaran," tutupnya.(*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved