Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ibu Negara

Indonesia Tanpa Ibu Negara, Bolehkah? Simak Penjelasannya

Apakah mungkin untuk pertama kalinya, Indonesia tidak akan memiliki Ibu Negara yang akan mendampingi presiden terpilih?.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-Timur.com
Titiek Soeharto saat hadiri pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI. 

Ibu negara, lanjut Athiqah, juga akan bertindak sebagai pemberi semangat, menampung aspirasi publik sembari mendorong mereka untuk lebih aktif dalam kemasyarakatan.

"Inisiatif seorang ibu negara, meski terkadang terlihat kecil, namun dapat mendukung kelompok-kelompok yang terpinggirkan," kata pengamat politik dari Universitas Atmajaya, Yoes Kenawas, kepada CNA.

Yoes mengatakan ibu negara dapat menjadi penyambung lidah kelompok-kelompok yang kadang diabaikan, seperti perempuan dan warga berkebutuhan khusus.

Sejak merdeka pada 1945, Indonesia telah memiliki beberapa ibu negara yang ternama.

Ainun Habibie, istri dari presiden BJ Habibie yang memimpin hanya setahun, adalah juga pendiri dari organisasi nirlaba Bank Mata Indonesia.

Istri dari presiden keempat Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid, dikenal sebagai sosok yang memperjuangkan kerukunan antar suku dan agama.

Indonesia pernah memiliki "bapak negara", yaitu Taufiq Kiemas, suami presiden Megawati Soekarnoputri yang memimpin pada 2001 hingga 2004. 

Sebagai politisi, Taufiq juga mendampingi Megawati ketika istrinya itu mendirikan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada akhir 1990-an.

Taufiq yang kerap menemani Megawati dalam berbagai pertemuan bilateral telah diterima dengan baik oleh publik.

Beberapa tahun setelah kepemimpinan Megawati berakhir, Taufiq menjabat sebagai ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Sementara itu, Ani Yudhoyono dikenal atas kepeduliannya terhadap pendidikan anak dan kegemarannya pada dunia fotografi. Ani menggagas Mobil Pintar, sebuah perpustakaan berjalan untuk anak-anak.

Tidak banyak yang diketahui soal sepak terjang Iriana Joko Widodo sebagai ibu negara dalam dua periode kepemimpinan suaminya, presiden Jokowi.

Namun pada November 2023, media Tempo melaporkan bahwa Iriana adalah otak di balik pencalonan putranya, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden yang kini bersanding dengan Prabowo dalam pilpres.

Gibran (36) awalnya dianggap terlalu muda untuk mencalonkan diri karena konstitusi mensyaratkan kandidat harus berusia di atas 40 tahun.

Namun sidang Mahkamah Konstitusi yang dipimpin adik ipar Jokowi, Anwar Usman, mengubah persyaratan tersebut sehingga membuat Gibran layak untuk maju.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved