Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ibu Negara

Indonesia Tanpa Ibu Negara, Bolehkah? Simak Penjelasannya

Apakah mungkin untuk pertama kalinya, Indonesia tidak akan memiliki Ibu Negara yang akan mendampingi presiden terpilih?.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-Timur.com
Titiek Soeharto saat hadiri pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI. 

Media telah meminta klarifikasi Iriana terkait laporan Tempo, namun dia enggan bersuara.

Meski setiap ibu negara memiliki ciri khasnya masing-masing, namun ada satu kesamaan mereka yaitu menjadi sosok penyokong presiden, kata Yoes.

Misalnya Tien, lanjut dia, yang memiliki peran aktif yang besar dalam sejarah Indonesia.

"Sosoknya penuh kontroversi karena beberapa orang mempertanyakan aktivitasnya, meski dia juga gencar mempromosikan pusat kesehatan terintegerasi untuk anak," kata Yoes soal Tien yang berperan sebagai ibu negara selama 29 tahun. Tien meninggal dunia pada 1996 ketika Soeharto masih memimpin.

Soeharto memimpin negara dengan tangan besi selama lebih dari 30 tahun antara 1967 hingga 1998.

Dia mengundurkan diri setelah rangkaian aksi protes yang menuntutnya mundur berakhir dengan kekerasan di seluruh negeri.

Tien juga diduga terlibat skandal penyalahgunaan anggaran negara untuk proyek-proyek kemanusiaan dan sosial milik keluarganya ketika Soeharto masih menjabat.

Masyarakat yang diwawancara CNA cenderung merasa Indonesia harus memiliki ibu negara, meski perannya sebagian besar hanya simbolis. (*)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved