Krisis Air Bersih
Tim Chaidir Syam - Muetazim Gencar Salurkan Air Bersih di Maros, 10 Lokasi Sehari
Juru Bicara Chaidir-Muetazim, Chaerul Syahab mengatakan penyaluran sudah dilakukan dalam kurun waktu seminggu terakhir.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Ansar
TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Paslon Bupati dan Wakil Bupati Maros nomor urut dua, Chaidir Syam-Muetazim Mansyur menyalurkan bantuan air bersih kepada warga yang krisis air bersih.
Juru Bicara Chaidir-Muetazim, Chaerul Syahab mengatakan penyaluran sudah dilakukan dalam kurun waktu seminggu terakhir.
Air bersih disalurkan di empat kecamatan yang terdampak kekeringan paling parah, yakni Bontoa, Lau, Marusu dan Mandai.
“Kami menyalurkan air bersih menggunakan armada pick up sebanyak 5-10 titik perharinya,” ujarnya.
Sekretaris KONI Maros ini mengatakan kurang lebih 420 ribu liter air telah disalurkan kepada masyarakat.
“Satu titik kami salurkan 6.000 liter, selama seminggu terakhir kami salurkan di 5-10 titik,” ujarnya.
Chaerul berharap penyaluran air bersih ini bisa membantu meringankan beban masyarakat ditengah kemarau panjang ini.
Ia menyebutkan air merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang harus dipenuhi setiap harinya.
“Bantuan ini merupakan bagian dari program kemanusiaan yang tak henti-hentinya dilaksanakan guna menjawab kebutuhan masyarakat,” katanya.
Ia menyebutkan saat memimpin Maros, Chaidir Syam bahkan sangat fokus dalam penyelesaian masalah kekeringan, khususnya di daerah pesisir.
Di Kecamatan Bontoa saja, telah dibangun rumah booster untuk memudahkan masyarakat mengakses air bersih.
“Tak hanya itu sejumlah pansimas juga dibangun pada era kepemimpinan Chaidir Syam,” tutupnya.
Maros Sulsel Mulai Diguyur Hujan, Krisis Air Bersih Teratasi Bertahap
Hujan mulai mengguyur wilayah Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Senin (14/10/2024).
Hujan mengguyur dengan intensitas sedang sekitar satu jam.
Hujan juga terpantau turun di beberapa wilayah seperti Kecamatan Mandai dan Turikale pada siang hari.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Sulsel, Syamsul Bahri, mengungkapkan bahwa musim hujan di Kabupaten Maros diperkirakan dimulai pada dasarian pertama dan kedua Oktober 2024.
"Secara umum, musim hujan di Maros sedikit lebih awal, maju satu dasarian," jelas Syamsul.
Ia menambahkan bahwa karakteristik musim hujan tahun ini diperkirakan serupa dengan tahun sebelumnya, tanpa indikasi musim hujan yang lebih panjang.
“Belum ada tanda-tanda musim hujan akan berlangsung lebih lama dari biasanya,” tambahnya.
Sementara itu, puncak musim hujan di Kabupaten Maros diperkirakan terjadi pada Januari 2025.
Sebelumnya, selama musim kemarau, sembilan kecamatan di Maros mengalami krisis air bersih.
Kecamatan tersebut meliputi Bontoa, Lau, Maros Baru, Marusu, Mandai, Tanralili, Simbang, Turikale, dan Bantimurung.
Sebanyak 45 ribu jiwa terdampak krisis air bersih.
Kepala BPBD Maros, Towadeng, menyatakan bahwa pihaknya telah menyalurkan air bersih kepada warga yang terdampak.
Selain dari Pemkab Maros, penyaluran air juga dilakukan oleh sejumlah organisasi seperti PMI dan Abu Dharda.
Hingga saat ini, 500 tangki air telah didistribusikan.
"Bantuan akan terus dilakukan hingga musim hujan benar-benar masuk," tutup Towadeng. (*)
Pakai Dana BTT Rp100 Juta, Pemkab Maros Sulsel Distribusi Air Bersih di 9 Kecamatan |
![]() |
---|
Selain Kemarau, Warga Batangase Maros Temukan Penyebab Lain Air PDAM Tak Mengalir |
![]() |
---|
VIDEO: 9 Kecamatan di Maros Kini Krisis Air Bersih, BPBD Tetapkan Status Darurat Bencana |
![]() |
---|
Maros Sulsel Masuk Musim Hujan Bulan Ini, Puncaknya Januari 2025 |
![]() |
---|
PMI Distribusi Air Bersih untuk Warga Maros Sulsel, Sasar 3 Kecamatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.