Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Krisis Air Bersih

Tim Chaidir Syam - Muetazim Gencar Salurkan Air Bersih di Maros, 10 Lokasi Sehari

Juru Bicara Chaidir-Muetazim, Chaerul Syahab mengatakan penyaluran sudah dilakukan dalam kurun waktu seminggu terakhir.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Tim Paslon Bupati dan Wakil Bupati Maros nomor urut dua, Chaidir Syam-Muetazim Mansyur menyalurkan bantuan air bersih kepada warga yang terdampak krisis air bersih. 

Hujan juga terpantau turun di beberapa wilayah seperti Kecamatan Mandai dan Turikale pada siang hari.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Sulsel, Syamsul Bahri, mengungkapkan bahwa musim hujan di Kabupaten Maros diperkirakan dimulai pada dasarian pertama dan kedua Oktober 2024.

"Secara umum, musim hujan di Maros sedikit lebih awal, maju satu dasarian," jelas Syamsul.

Ia menambahkan bahwa karakteristik musim hujan tahun ini diperkirakan serupa dengan tahun sebelumnya, tanpa indikasi musim hujan yang lebih panjang.

“Belum ada tanda-tanda musim hujan akan berlangsung lebih lama dari biasanya,” tambahnya.

Sementara itu, puncak musim hujan di Kabupaten Maros diperkirakan terjadi pada Januari 2025.

Sebelumnya, selama musim kemarau, sembilan kecamatan di Maros mengalami krisis air bersih. 

Kecamatan tersebut meliputi Bontoa, Lau, Maros Baru, Marusu, Mandai, Tanralili, Simbang, Turikale, dan Bantimurung. 

Sebanyak 45 ribu jiwa terdampak krisis air bersih.

Kepala BPBD Maros, Towadeng, menyatakan bahwa pihaknya telah menyalurkan air bersih kepada warga yang terdampak.

Selain dari Pemkab Maros, penyaluran air juga dilakukan oleh sejumlah organisasi seperti PMI dan Abu Dharda. 

Hingga saat ini, 500 tangki air telah didistribusikan.

"Bantuan akan terus dilakukan hingga musim hujan benar-benar masuk," tutup Towadeng. (*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved